Apakah Anda sering mengalami disapa seseorang namun tidak mengenali wajah orang tersebut dan tidak tahu siapa namanya? Jika ya, Anda mungkin mengalami penyakit yang bernama Prosopagnosia seperti Sandra O’Connor ini.
Sandra tinggal bersama putrinya Beki yang berusia 24 tahun dan bertemu dengannya setiap hari sepanjang hidupnya. Tetapi jika Sandra diminta mendeskripsikan seperti apa wajah anaknya maka Sandra harus memutup matanya dan berkonsentrasi sungguh-sungguh untuk bisa mengingatnya.
Bukan hanya itu, Sandra juga kesulitan mengenali wajah suaminya, tidak bisa menemukan wajah putranya saat menjemputnya di bandara, tidak bisa mengenali fotonya sendiri, dan terkejut setiap kali melihat wajahnya sendiri di cermin.
“Saya bisa melihat bentuk saya dengan jelas tetapi saya tidak bisa mengenali wajah sekalipun yang sering saya lihat sekalipun – seperti wajah saya sendiri. Saya melihatnya sebagai wanita berusia setengah baya yang sedang menatap ke arah saya,” demikian Sandra menjelaskan penderitaannya.
Sandra hanyalah satu dari satu juta orang di Inggris yang di duga menderita kebutaan wajah dalam derajat yang berbeda-beda, atau yang bernama prosopagnosia. Dalam kasus yang ekstreme penderita sama sekali tidak bisa mengenali wajah.
Menurut seorang pengajar psikologi, Dr Sarah Bate dari Bournemouth University, prosopagnosia ini disebabkan oleh melemahnya suatu bagian otak yang disebut gyrus fusiform. Kadang keadaan ini lebih sering disebabkan oleh kerusakan saraf dan sangat jarang di alami sejak lahir.
“Awalnya kami pikir prosopagnosia ini sangat langka tetapi setelah meminta orang-orang untuk datang ke depan, secara cepat kami mendapati 700 studi kasus, semua berharap untuk di tes,” demikian ungkap Dr. Sarah Bate.
“Kami memperkirakan setidaknya dua persen dari populasi mengalami buta wajah dalam beberapa derajat – dan ini sama-sama mempengaruhi pria maupun wanita. Namun hal ini bukanlah sesuatu yang umum dan dukungan serta pengertian tentang penyakit ini sangat kurang baik ditempat kerja maupun sekolah,” tambah Dr.Bate.
Para penderita prosopagnosia biasanya berakhir menjadi orang yang dikucilkan dan kesepian, karena orang-orang disekelilingnya menganggapnya sebagai pelupa atau bahkan seorang acuh tak acuh terhadap orang lain. Padahal sebenarnya mereka sendiri menderita dan tidak mengerti mengapa mereka begitu sulit untuk mengenali wajah seseorang.
Untuk itu, jika mungkin ada seseorang yang Anda kenal mengalami hal seperti ini, mungkin lebih baik dia Anda bantu dan tetaplah menjadi temannya sekalipun ia seringkali tidak bisa mengenali Anda. Sebaliknya, jika Anda penderita prosopagnosia, akan lebih baik Anda tidak terlalu memperlihatkan bahwa Anda tidak mengenali orang yang Anda temui, tapi cobalah cari cara unik untuk mengenali seseorang selain dari wajahnya. Mungkin dari ciri-ciri khusus atau suaranya.
Baca juga :
Forum JC : Kopdar September Ceria (29 September 2012)