Ginkgo Biloba Tidak Mengurangi Resiko Kanker

Info Sehat / 28 January 2011

Kalangan Sendiri

Ginkgo Biloba Tidak Mengurangi Resiko Kanker

Lestari99 Official Writer
4808

Analisis terbaru dari penelitian Ginkgo Evaluation of Memory (GEM) menunjukkan bahwa suplemen diet herbal ginkgo biloba tidak mengurang resiko kanker jenis apapun bagi orang tua. Penelitian sebelumnya menunjukkan ginkgo dapat memiliki sifat anti-kanker, dan penelitian ini menelaah lebih jauh kemungkinan acak dalam lingkup yang lebih besar, percobaan untuk mengontrol placebo dan ginkgo dalam jangka waktu tertentu. Penemuan ini dipublikasikan dalam jurnal Pharmacoepidemiology and Drug Safety.

Penelitian terhadap orang tua, sebagian didukung oleh NCCAM, melibatkan 3.069 partisipan yang paling tidak berusia 75 tahun dan secara acak ditugaskan untuk mengkonsumsi 120 mg dari placebo maupun produk ginkgo yang diproduksi dengan standar tinggi dua kali sehari selama enam tahun berturut-turut. Dengan menggunakan catatan rumah sakit, para peneliti mendapati 310 partisipan dirawat di rumah sakit akibat kanker – 148 dari kelompok placebo dan 162 dari kelompok ginkgo.

Tingkat kanker secara keseluruhan serupa di antara dua kelompok; namun, dibandingkan dengan kelompok placebo, kanker payudara dan kanker usus meningkat di antara pasien yang menerima ginkgo, dan angka kanker prostat menurun. Meskipun hasil ini secara statistik cukup signifikan, para peneliti menekankan penelitian terhadap sejumlah kecil kasus kanker harus dipertimbangkan ketika menginterpretasikan temuan mereka akan ginkgo dan jenis kanker tertentu.

Selain itu, para ilmuwan juga menunjukkan bahwa riset mereka tidak mengesampingkan kemungkinan penggunaan ginkgo yang dimulai sejak usia dini, atau dengan masa penggunaan lebih lama dapat menurunkan kemungkinan munculnya kanker.

Hasil penelitian sebelumnya dari studi GEM menunjukkan ginkgo tidak berpengaruh pada demensia dan ginkgo juga tidak mencegah terjadinya serangan jantung, stroke atau kematian, namun dapat mengurangi resiko berkembangnya penyakit arteri perifer.

Sumber : nccam.nih.gov
Halaman :
1

Ikuti Kami