Sejak kecil Jupiter Fortissimo telah di tinggalkan ayah-nya tercinta. Dibesarkan oleh ibunya yang berperan sebagai orangtua tunggal, membuat Jupiter kehilangan perhatian dan kasih sayang yang sangat dibutuhkannya. Bahkan tanpa sepengetahuan ibunya, Jupiter yang saat itu masih berumur sekitar 7 atau 8 tahun mengalami pelecehan dari seorang pria dewasa.
“Dia seorang pria dewasa yang tinggal di rumah, yang menjaga kami. Saat itu saya mungkin sekitar 7-8 tahun. Saya ngga tahu dia punya penyakit apa, saya ngga tahu apa apa yang dia rasakan, mungkin dia mengalami masalah dengan kehidupan pribadinya bersama wanita, tapi yang jelas saya adalah korban yang dilecehkan oleh dia.”
Ketika ia memulai karirnya di dunia entertaimen, Jupiter masuk dari foto model. Sukses di dunia model, Jupiter memulai debutnya di dunia sinetron. Wajah dan kemampuannya berakting disambut baik oleh masyarakat, hal ini membuatnya menuai kesuksesan. Tahun 2000 hingga 2004 menjadi masa-masa keemasan bagi Jupiter, namun hal itu tidak bisa mengisi kekosongan yang ada di hatinya.
“Ternyata gambar diri yang rusak akibat kejadian di masa kecil itu membuat saya pernah berhubungan sesama jenis, dan juga terjun melakukan hubungan seks bebas dengan lawan jenis juga.”
Hari-harinya di isi dengan mengkonsumsi obat bius, minuman keras, disko dan juga seks bebas. Karena hal itu karirnya pun mulai digoncang, bahkan beberapa production house menolak untuk menggunakannya lagi.
“Waktu itu masih menggunakan narkoba, setiap selesai shooting langsung ke disko dan sering tidur di lokasi shooting, datang terlambat dan acting jadi biasa-biasa saja, jadi omongan dimana-mana. Hingga akhirnya beberapa PH yang memperkerjakan saya jadi tidak mau pakai saya lagi,” demikian Jupiter menceritakan keterpurukannya saat itu.
Hingga suatu malam, akibat menggunakan obat bius terlalu banyak Jupiter mengalami over dosis. Di dalam sebuah taxi, Jupiter yang ditemani teman wanitanya merasa bahwa kematian sudah begitu dekat.
“Waktu itu mau nafas saja sudah ngga bisa. Saya bilang, ‘gua ilang nih.. gua sedih, gua mau mati nih..’”
Saat itu Jupiter sudah tidak bisa berkata-kata lagi. Maut yang membayanginya membuatnya begitu ketakutan. Ia hanya bisa menangis. Saat masa-masa kritis itu, tiba-tiba sebuah lagu muncul di pikirannya dan seperti ada sebuah kekuatan dari mulutnya mulai mengalun lagu itu.
“Saat itu keluar pujian, ‘Ya Tuhan tiap jam, ku memerlukan-Mu…’ Lagu itu muncul karena dulu saya nyanyikan saat sekolah minggu.”
Dalam kondisi setengah sadar, Jupiter menyanyikan lagu itu di pelukan teman wanitanya yang juga ketakutan melihat kondisi Jupiter. Tapi di pagi harinya, Jupiter mendapati dirinya masih hidup. Di saat itulah ia sadar ada sesuatu yang Tuhan ubah dalam hidupnya.
“Yang pertama yaitu berhenti narkoba. Saat itu berhenti karena ada suatu penyakit, yaitu penyempitan pembuluh saraf. Sekarang sudah sembuh. Saya juga berhenti merokok dan minuman keras. Kecenderungan ketertarikan kepada sesama jenis itu juga hilang. Hal itu terjadi karena saya sudah mengampuni orang yang melecehkan saya. Saya juga mengampuni papa saya, orang-orang yang menyakiti saya juga saya ampuni.”
Jupiter menyadari bahwa ia telah menyakiti hati Tuhan dengan apa yang ia perbuat selama ini, namun Tuhan Yesus begitu mengasihinya sehingga Tuhan memulihkan hidupnya kembali.
“Tuhan aku serahkan hidupku totally (sepenuhnya), karena aku tahu harusnya aku sudah mati dari dulu. Jadi apapun yang aku lakukan sekarang adalah bukti dari cinta kasihku pada Tuhan,” ungkap Jupiter menutup kesaksiannya. (Kisah ini ditayangkan 1 November 2010 dalam acara Solusi Life di O'Channel).
Sumber Kesaksian:
Jupiter Fortissimo
Sumber : V101101144849