Gail memiliki kebiasaan mengeluh kepada Andy setiap kali mereka menghabiskan waktu bersama. Dalam banyak kesempatan Gail akan berujar, “Tidak keberatan kan kalau saya mengecilkan radionya sedikit? Kenapa harus sekeras itu? Setiap saya masuk mobil, suara radio selalu memekakkan telinga!”
Fokus pada menghormati. Gail tidak akan pernah berkata seperti itu kepada temannya. Kenapa ia tidak membawa penghormatan yang serupa ketika berbicara dengan suaminya? Hal yang sama berlaku untuk memilih tindakan yang tepat. Bagaimanapun juga, menghormati pasangan merupakan hal yang sangat penting di dalam pernikahan.
Roger berpikir bahwa rasa humor yang dimilikinya adalah suatu hal yang luar biasa – meskipun tidak ada seorangpun yang akan bercanda seperti dirinya. Dan ia bercanda seringkali sampai lewat batas. Suatu sore, Roger sedang berada di kolam renang apartemennya ketika istrinya memberitahu Roger bahwa ia akan menyelesaikan beberapa pekerjaan dan akan kembali dalam waktu satu jam, sementara masih banyak waktu untuk pergi ke pesta sekolah Minggu. Istrinya juga mengatakan bahwa ia telah berpakaian lengkap sehingga mereka bisa pergi kapan saja ia ingin.
Dengan keisengan mendadak seperti bocah 9 tahun, Roger memercikkan air berulangkali ke arah istrinya yang sudah berdandan dengan rambut yang sudah tertata dengan rapi. Lalu kemudian Roger marah ketika istrinya marah akibat keisengannya. Rasa humor yang baik itu memang menyenangkan, tetapi sikap kekanak-kanakan menunjukkan ketidak-dewasaan – sebuah sikap yang tidak memiliki tempat di dalam sebuah hubungan yang baik.
Menunjukkan rasa hormat termasuk dengan tidak menggoda siapapun kecuali pasangan Anda. Menjadi suatu hal yang mengherankan bagi saya ketika banyak pasangan berpikir mereka bisa menggoda orang lain “tanpa membahayakan” hubungan mereka dan tanpa membuat pasangan mereka terluka akibat perhatian khusus yang mereka berikan kepada orang lain. Saya yakin banyak pernikahan yang berantakan akibat ketidakpekaan pasangan di area ini daripada yang kita sadari.
Mungkin Anda berpikir Anda memang memiliki sedikit masalah seperti itu. Karena bagaimanapun juga saya tidak tahu apa yang Anda alami. Memang benar, saya tidak tahu segala hal yang terjadi di dalam pernikahan Anda, tapi saya tahu tentang konflik yang serigkali terjadi antara suami dan istri. Jadi saya akan bertanya kepada Anda, apakah Anda menginginkan sebuah hubungan yang baik? Apakah Anda ingin agar hal yang buruk diperbaiki? Apakah Anda bersedia untuk mengupayakannya?
Dalam Yohanes 5, Yesus pergi ke kolam Bethesda dan mendekati seorang pria yang terbaring lemah selama 38 tahun. Hari demi hari, orang-orang yang sakit menanti air kolam bergolak dan berlomba terjun ke dalamnya. Mereka yang pertama kali berhasil masuk ke dalam air berpotensi besar disembuhkan. Dalam adegan ini, Yesus menghampiri pria itu dan mengajukan sebuah pertanyaan yang penting, “Apakah kamu ingin sembuh?”
Menariknya, pria itu tidak berkata, “Ya, itu sebabnya saya ada di sini setiap hari.” Dia juga tidak berkata, “Sejujurnya, saya tidak ingin sembuh. Saya sudah nyaman dengan kerutinan ini.” Sebaliknya, ia menjawab tidak ada seorangpun yang membantunya turun ke dalam kolam. Dengan kata lain, bukan salahnya jika ia tidak sembuh.
Jadi, saya akan bertanya kepada Anda: Apakah Anda ingin agar pernikahan Anda dipulihkan? Atau Anda masih mengajukan sejuta alasan? Dan jangan berpikir bahwa hidup akan jauh lebih simple jika saja Anda masih lajang. Saya adalah seorang ibu tunggal selama bertahun-tahun semenjak suami saya meninggal, dan saya dapat meyakinkan Anda tidak ada pekerjaan yang sangat berat di dunia ini. Jadi, manfaatkan energi Anda untuk memperbaiki hubungan Anda dengan pasangan, dan jadikan sebaik mungkin. Tentu saja hal itu membutuhkan kerja keras tapi percayalah hasilnya akan sepadan dengan segala usaha Anda.
Sumber : crosswalk.com