Seberapakah Tingkat Integritas Anda?

Career / 3 April 2009

Kalangan Sendiri

Seberapakah Tingkat Integritas Anda?

Tammy Official Writer
4229
"Siapa berjalan dengan jujur, takut akan TUHAN, tetapi orang yang sesat jalannya menghina Dia." (Amsal 14: 2)

Apakah ada sesuatu yang bisa kita sebut orang Kristiani "yang tak suka berterus-terang?" Sayangnya ya, tetapi itu bukanlah perilaku yang Tuhan ingin agar kita tunjukkan. Kita yang telah dibeli oleh darah Anak Domba masih bisa untuk menjadi duniawi, egosentris, dan bahkan "berbelok."

Mari kita lihat skenario berikut. Anda disiapkan untuk promosi, begitu juga si Brandi. Anda adalah seorang Kristian, tetapi Anda masih ingin melakukan semuanya yang Anda bisa untuk memastikan nama Anda menjadi satu-satunya yang ada di pintu penghargaan pojok kantor. Maka Anda bekerja dengan rajin, berkeyakinan, dapat diandalkan, dan Anda berdoa kepada Tuhan agar diberikan kemurahan untuk posisi tersebut.

Tetapi Anda melakukan lebih dari itu. Anda memulai kampanye diam-diam untuk melawan Brandi.

Menaruh kepala ke kantor boss Anda - satu-satunya yang akan membuat keputusan mengenai promosi tersebut - Anda dengan polos berkata, "Hey, saya benar-benar perlu untuk pergi makan siang jika OK, tetapi saya tidak mau untuk meninggalkan disini kekurangan tenaga. Brandi datang agak terlambat lagi hari ini." Anda menaruh penekanan dengan halus pada kata "lagi."

Selanjutnya di hari itu Anda melihat boss datang ke arah Anda, maka Anda dengan cepat pergi ke arah meja Brandi untuk bertanya kepadanya mengenai satu proyek dimana di berada di belakangnya. Menepatkan waktu dengan kedatangan boss Anda, Anda bertanya: "Tidak bermaksud untuk menekan kamu," Anda tersenyum dengan manis, "tetapi akan berapa lama lagi Anda akan mengajukan proposal kepada Simmons? Saya telah sejauh yang saya bisa dengan apa yang telah bisa berikan kepada saya." Anda menatap ke arah bawah tempat Brandi duduk dengan sebuah raut yang dengan jelas menunjukkan bahwa Anda melakukan yang paling terbaik Anda bisa untuk bersabar terhadap sebuah kualitasnya yang rendah.

Apakah yang telah Anda katakan mengenai Brandi itu tidaklah benar? Tidak. Apakah Anda telah memulai sebuah rumor? Mengatakan sebuah kebohongan? Tidak. Jika itu tidak sesuai dengan maksud hati Anda, Anda tentulah tidak bersalah, bukankah begitu? Tetapi Anda mengetahui setiap aksi yang Anda ambil adalah ekspresi kebutuhan dari menyiratkan sinar negatif dari kompetisi Anda.

Tetapi ketika kita mempercayai Tuhan, kita tidak perlu mencabik orang lain dengan tujuan untuk membangun diri kita sendiri. "Siapapun yang hidup dengan integritas takut akan Tuhan..." Kita tidak bisa memiliki integritas dalam hubungan kita dengan Tuhan dan tetap berbelok. Kita tidak bisa berbelok memanipulasi orang atau situasi-situasi jika kita benar-benar takut akan Tuhan - yang, memiliki respek sehat kepada orang-orangNya dan juga kuasaNya.

Dalam Kisah Para Rasul 8, kita membaca perhitungan dari Simon yang, melihat Roh Kudus datang kepada orang-orang sebagaimana Petrus dan Yohanes menaruh tangan mereka kepada mereka, menawarkan uang-uang kepada para murid agar menjadikan ia bisa memiliki kuasa yang sama dengan mereka. Petrus dan Yohanes terkejut. Dan Petrus mengatakan kepadanya:

"Jadi bertobatlah dari kejahatanmu ini dan berdoalah kepada Tuhan, supaya ia mengampuni niat hatimu ini." (Kisah Para Rasul 8: 22)

Jika Anda membaca keseluruhan kisahnya pada Kisah Para Rasul 8: 9-24, Alkitab menyatakan tanpa ragu lagi bahwa Simon telah benar-benar percaya dan bahkan telah dibaptis (ayat 13) - ia adalah seorang percaya. Dan tetap saja ia dikatakan untuk bertobat dari niat hatinya itu.

"...Tetapi orang yang sesat jalannya menghina Dia." Kita tidak bisa menjadi orang Kristiani yang ‘licik." Tidak ada ruang untuk berpura-pura atau berdalih. Untuk memperlakukan orang lain dengan perilaku seperti itu hanya akan memiliki respek yang sedikit, sedikit ketaatan pada jalan dimana Kristus menginginkan kita untuk hidup, sebagaimana sebenarnya menghina Ia.

Jujurlah disini: apakah Anda mendapatkan diri Anda agak licik? Itu adalah sebuah pilihan, Anda tahu itu. Itu adalah kebiasaan lama yang belum Anda singkirkan. Hei, jika kita mengungkapkan dengan terang kebenaran penuh, itu adalah sebuah dosa lama yang Anda terlalui cintai untuk menjadi bagiannya.

Perbaiki niat hati Anda, dan jika ada sesuatu dengannya yang tidak memuliakan Yesus, bertobatlah sehingga Anda dimaafkan.

Sumber : crosswalk.com
Halaman :
1

Ikuti Kami