Berikut ini beberapa tips menulis buku harian:
• Ingatlah bahwa menulis buku harian seharusnya terasa menyenangkan dan memperkaya diri Anda, bukannya sebuah kewajiban. Anda tidak harus menulis buku harian setiap hari, tapi Anda menulis saat Anda mampu dan ingin melakukannya.
• Mungkin Anda bisa menentukan waktu khusus untuk menulis buku harian Anda, dan juga menentukan tempat yang khusus bila perlu, agar Anda juga bisa menikmati saat Anda sedang mengisi buku harian.
• Jagalah kerahasiaan buku harian Anda. Ini memberi Anda kebebasan untuk sepenuhnya terbuka dan jujur tentang semua yang Anda tulis, tanpa harus menjadi cemas memikirkan apa yang akan orang lain pikirkan jika mereka membaca buku harian Anda. Jika Anda ingin menulis buku harian untuk nantinya ditunjukkan kepada orang lain atau agar Anda bisa berbagi dengan keluarga dan sahabat-sahabat Anda setelah Anda meninggal, buatlah buku harian yang terpisah untuk tujuan itu.
• Mintalah Tuhan memakai tulisan-tulisan Anda di buku harian itu untuk menolong Anda mempunyai pengertian yang lebih mendalam tentang hal-hal yang terjadi dalam hidup Anda dan bagaimana Tuhan sedang bekerja di tengah-tengah semua yang Anda alami itu. Berdoalah agar Roh Kudus membimbing Anda dan menjernihkan semua pemikiran dan perasaan terdalam Anda selagi Anda menulis dalam buku harian.
• Jangan kuatir tentang ejaan bahasa atau keahlian menulis, dan Anda bebas untuk memasukkan sebuah karya seni dalam buku harian Anda bersama dengan kata-kata.
• Mulai saja, bahkan walaupun awalnya Anda tidak tahu apa yang mau Anda tulis. Mulailah menuliskan apapun yang ada dalam pikiran Anda, lalu lihatlah tulisan Anda yang akan semakin terbentuk seiring proses merekamnya di atas kertas. Seringkali, Anda tidak bisa mengetahui lebih dulu apa yang akan Anda tulis sampai Anda benar-benar mulai menulis, karena proses menulis dapat membantu untuk menguraikan pemikiran dan perasaan Anda.
• Ambillah waktu untuk membaca tulisan Anda yang sebelumnya setelah beberapa waktu berlalu. Perhatikan doa-doa yang dijawab, dan bersyukurlah untuk semua itu.
• Gunakan buku harian Anda untuk mengenali bagaimana Tuhan mungkin telah berbicara kepada Anda melalui ayat-ayat Alkitab, Roh Kudus, dan juga orang lain.
• Periksalah diri Anda sendiri melalui buku harian Anda agar Anda dapat bertumbuh. Tanyakanlah pada diri Anda pertanyaan-pertanyaan yang mendalam, akuilah dosa dan kesalahan Anda, dan berusahalah memahami motivasi terdalam Anda. Lalu berdoalah tentang apa yang telah Anda pelajari, mintalah pengampunan dan kasih karunia Tuhan.
• Rekamlah saat-saat istimewa dalam hidup Anda sebelum mereka menghilang dari ingatan Anda. Tulislah dengan detail saat-saat pernikahan, ulang tahun, kelulusan, dan peristiwa-peristiwa khusus atau berkesan yang lain.
• Saat Anda melalui saat yang sulit dalam hidup Anda, jangan abaikan buku harian Anda. Tetaplah menulis bahkan saat Anda merasa tidak berniat menulis, karena tulisan-tulisan Anda akan terbukti berharga saat nanti Anda melihat ke belakang, setelah masa sulit itu berlalu.
• Pikirkan ide-ide kreatif untuk format buku harian Anda. Anda mungkin ingin menulis surat kepada Tuhan, atau mengutip dan menafsirkan ayat Alkitab yang Anda baca dan merenungkan artinya, atau menggali beberapa mimpi dan tujuan Anda, atau menulis kesaksian Anda, menuliskan doa untuk orang-orang yang Anda kasihi, atau menulis perumpamaan, puisi, apa saja!
Sumber : crosswalk