Siksaan Kejam Suami Pecandu Narkoba
Sumber: Obat Malam

Family / 8 September 2014

Kalangan Sendiri

Siksaan Kejam Suami Pecandu Narkoba

Puji Astuti Official Writer
11174
Parlindungan atau Dudung adalah laki-laki yang sudah lama merantau ke Jakarta dan membangun keluarga yang dianugerahi satu anak. Namun kebiasaannya sebagai pecandu narkoba semakin menjadi-jadi dan mengubahnya menjadi suami yang kerap berlaku kejam dan kasar terhadap istrinya, Dina.

Meskipun kondisi ekonomi keluarga serba kekurangan, keterikatan Dudung pada narkoba menyebabkannya kerap melakukan penyiksaan terhadap sang istri. Ia tak segan-segan merampas semua uang, yang merupakan biaya kebutuhan sehari-hari sang istri hanya demi narkoba. Candunya terhadap narkoba membuat emosi Dudung terganggu dan tak peduli dengan keadaan apapun.

“Keterikatan saya selama ini dengan ganja itu membuat saya menjadi lebih agresif, gampang saya marah. Saya udah nggak peduli lagi dengan keadaan orang lain, kalau kebutuhan saya itu terganggu,” jelas Dudung.

Penyiksaan demi penyiksaan pun harus dialami Dina. Bahkan saat Dina mengandung, sang suami dengan kejamnya memaksa agar kandungan tersebut digugurkan. “Saya diurut secara paksa, dikeluarin sampai saya ngejerit-jerit kesakitan. Saya dalam hati, tega amat. Saat itu benci sekali saya sama suami saya waktu itu,” terang Dina mengingat kejadian itu.

Tak hanya terjerat dalam narkoba, hari demi hari dilewatkan Dudung dengan kegilaan terhadap wanita. Dalam masa-masa buruk itu pula yang akhirnya membawa Dudung masuk penjara, menyesali kehidupan yang dijalani dengan sia-sia. Seolah waktu itu adalah masa Tuhan untuk menjamah hati Dudung.

Di balik jeruji besi, Dudung mulai merasakan bahwa Tuhan mengasihinya. “Saya masuk ke penjara Cipinang, benar-benar saya merasa ketakutan. Nggak pernah membayangkan bahwa saya akan menjadi terpidana seperti ini jadi orang tahanan,” terangnya.

“Ada satu ayat yang bikin saya agak sedikit tenang. Rancangan Tuhan itu rancangan damai sejahtera bukan rancangan kecelakaan, tapi rancangan damai sejahtera dan masa depan yang penuh harapan (baca [kitab]Yerem29:11[/kitab])”.

Satu kesadaran yang timbul di dalam hati Dudung adalah bahwa Tuhan tak pernah meninggalkannya. Ia merasakan penyertaan Tuhan yang begitu besar dalam kehidupannya. Sejak itulah dirinya berkomitmen untuk berubah dan memulai kehidupan yang baru. Langkah baru itu bahkan memulihkan kebencian yang mendalam di hati sang istri dan anak terhadap Dudung. Tuhan pun menghendaki terjadinya pemulihan dalam keluarga ini.

 
Sumber Kesaksian: Parlindungan & Dina Sumber : Parlindungan & Dina
Halaman :
1

Ikuti Kami