Virly, Wanita Yang Hobby Menyakiti Lelaki

Family / 30 July 2014

Kalangan Sendiri

Virly, Wanita Yang Hobby Menyakiti Lelaki

Puji Astuti Official Writer
20637

Menurut Virly, laki-laki adalah sampah. Untuk itu dia sempat memiliki hobi, yakni menyakiti laki-laki. Miris memang ketika seseorang memiliki hobi menyakiti orang lain. Sosok ayah yang direkam dalam ingatannya menjadi awal mula ia membenci lelaki. Pertengkaran kedua orangtuanya seringkali dilakukan di depannya. Tidak segan-segan, ayahnya bahkan menggunakan kekerasan terhadap ibunya. Hingga akhirnya Virly benar-benar merasa kehilangan ayahnya setelah perceraian kedua orangtuanya.

Dia memilih untuk tinggal bersama ibunya, karena menjadi orangtua tunggal, ibunya sering bepergian meninggalkan Virly di rumah untuk bekerja. Tidak mau sendirian, dia memutuskan untuk tinggal bersama keluarga pamannya. Kepindahan inilah yang kemudian membuatnya semakin membenci lelaki. Awalnya semua baik, setelah beberapa bulan Virly mulai curiga dengan pamannya yang sering memandangnya dengan tatapan tidak wajar.

“Pernah satu waktu paman melecehkan saya, saat saya pura-pura sedang tertidur.” Virly tidak menyangka pamannya tega melakukan hal tersebut. Dia hanya bisa diam, takut, dan sengaja tidak menyadarkan diri. “Saat dia pergi, saya hanya bisa merenung dan menangis, kenapa ini bisa terjadi?” Saat malam datang Virly selalu ketakutan karena pamannya selalu datang ke kamarnya dan melecehkannya. Peristiwa ini yang kemudian membuat dirinya merasa kotor dan merasa sia-sia menjaga dirinya, tetapi semua kesedihannya hanya bisa dipendam sendiri.

Tidak tahan, akhirnya Virly memberanikan diri untuk keluar dan merantau ke Jakarta. Awalnya dia bebas dan senang bisa mengontrak satu kamar sendiri, tanpa bertemu dengan pamannya. Tetapi bayang-bayang pelecehan itu sering muncul dalam benaknya. “Saya mengingat masa lalu, yang menimbulkan sakit hati saya kepada laki-laki dan saya bertekad ingin menyakiti laki-laki.”

Pernah ada seorang laki-laki yang menyatakan rasa sukanya kepada Virly, dan dia menerimanya. Hanya sehari berpacaran, keesokannya dia langsung memutuskan tanpa sebab. “Saat saya melihat dia memohon-mohon, perasaan saya sangat puas dan bahagia. Karena sudah berhasil menyakiti satu pria dan saya lebih percaya diri lagi untuk membuat pria lain berlutut di kaki saya.” Hal ini terus berlanjut bahkan ia juga tidak segan merebut pacar orang lain untuk memuaskan hobbynya.

Hingga dia bertemu dengan seorang pria bernama Bobby, kesan pertama yang didapat Virly bahwa Bobby adalah tipikal pria bawel. Masih melakukan hal yang sama, ia mengerjai Bobby dengan sengaja membuatnya menunggu lama, mengacuhkan, dan membuat Bobby harus mencuci semua pakaian Virly. Kemudian dia merasa bahwa pria ini berbeda dengan pria lainnya. “Saya sempat merenung, kenapa cowok ini engga kapok saya kerjain? Ada muncul tanda tanya besar.”

Kemudian Virly memberanikan diri bertanya kepada Bobby, apa yang membuat dia mau bertahan dengan sikap buruknya? Bobby pun menjawab karena ia mengasihi Virly sama seperti yang dilakukan Isa Almasih, oleh sebab itu ia bisa bersabar. Jawaban ini membuat Virly merenung dan menyadari bahwa apa yang dilakukan itu salah. “Saya selalu menyakiti orang-orang yang tidak bersalah. Saat saya minta ampun ke Tuhan, saya merasa ada sesuatu yang menjamah hati saya.” 

Saat itu Virly berkomitmen kepada Tuhan untuk mau mengampuni orang-orang yang sudah menyakitinya dan mau meminta ampun kepada orang-orang yang telah disakitinya. “Dari situ kehidupan saya berasa lega, berasa seperti habis di upgrade, hidup tanpa beban, dan tanpa dendam. Rasanya sangat damai bersama Tuhan.”

Saat ini Virly sudah hidup bahagia bersama lelaki yang dicintainya yakni Bobby dan memiliki satu orang anak. Bobby juga merasa bahagia dengan keluarga kecilnya. “Saya sangat bersyukur memiliki istri seperti Virly. Dia penuh kasih dan perhatian.” Virly merasa apa yang dicarinya dan telah didapatkannya saat ini adalah kasih. “Setelah saya mengenal dan menerima Isa Almasih dalam hidup, saya merasa Dia adalah kasih yang sejati. Dia menerima dan mengasihi saya, bahkan Dia mengampuni dan memulihkan kehidupan saya.”

 

Sumber Kesaksian:

Virly

Sumber : V140725112011
Halaman :
1

Ikuti Kami