Kehidupannya yang penuh dengan cerita perceraian dan ketidakharmonisan rumah tangga membuatnya terjerumus dalam narkoba, minuman keras, kehidupan malam dan juga hubungan sejenis. Namun kasih Tuhan menyelamatkannya. Bagaimana kisah selanjutnya? Inilah kisah nyata Sonya Lawalata dan jebakan cinta sejenis.
Sonya Lawalata hidup dalam kegamangan berkeluarga. Orangtuanya bercerai sejak usianya 4 tahun. Omanya yang begitu sayang mengasuhnya sejak kecil meninggal dunia ketika dirinya di usia remaja. Memutuskan merantau ke Balikpapan untuk, Sonya justru dekat dengan seorang pria yang berbeda keyakinan bernama Efendi. Hingga mereka pun menikah dan Sonya mengikuti keyakinan sang suami. Tanpa disadari, perceraianpun terjadi dalam hidupnya.
Hidup Sonya bertambah buruk ketika dirinya terjerat dalam dunia malam ketika merantau ke ibukota. Narkoba dan minuman keras telah menenggelamkannya. Hubungan sejenis pun dilakukannya beberapa kali dengan teman-teman yang dikenalnya. Sonya juga sempat menyakiti dirinya sendiri dengan mengiris-iris tangan dan perutku dengan pisau. Dalam pergumulan ini, justru Sonya sepertia merasakan kenikmatan yang memuaskan hati, hingga dirinya terdorong untuk segera mengakhiri hidup.
Hingga suatu kejadian mengubahkan hidupnya ketika dirinya dihajar oleh tiga orang bodyguard sebuah pub sebagai akibat dirinya tidak mampu membayar tagihan yang tidak bisa dibayarnya. Teman-temannya justru meninggalkannya. Di titik ini Sonya teringat dengan Sari, teman baiknya yang segera mengingatkannya kepada Tuhan Yesus.
Sonya pun diajak oleh Sari menemui ibu Linneke yang melayaninya dengan penuh ketulusan. Melalui ibu Linneke, Sonya diperkenalkan kepada Kristus melalui seluruh perbuatannya yang mencerminkan kasih Kristus. Iman pun bertumbuh dalam diri Sonya yang menjadi sangat yakin bahwa Tuhan Yesus telah mematahkan segala ikatan dosa yang akan membawanya kepada kebinasaan kekal.
Akhirnya Sonya berserah total kepada Tuhan serta menyatakan kesediaan untuk dibaptis. Saat dirinya dibaptis, Sonya merasa ada suatu roh yang keluar dari tubuhku. Saat itulah dirinya menangis karena sangat yakin bahwa dirinya telah dibebaskan dari kutuk dosa lesbian, dan kasih Kristus yang luar biasa kini ada di dalam hidupnya.
Sonya kini menjadi seorang hamba Tuhan yang melayani sebagai pendoa bagi orang-orang yang terbaring lemah di rumah sakit. Bahkan melalui mukjizat Tuhan, Sonya bisa membawa salah satu temannya yang dulu berhubungan sejenis dengan dirinya bertobat dan terlepas dari jerat dosa lesbian. Dirinya kini menjadi wanita yang sempurna di dalam Tuhan Yesus Kristus.