Buat Armand Harijanto, ayahnya merupakan sosok yang luar biasa. Ayahnya punya prioritas buat keluarga. Mereka saling mencintai. Namun ayahnya divonis dokter mengidap kanker pada tahun 2008 akhir. Jika presentasi penyebaran kanker normalnya sekitar 8 persen, maka kanker pada tubuh sang ayah menyebar 10x lipat alias 80 persen.
Karena itulah, maka dia pun dibawa ke China untuk diobati. “Papi saya memang ga bisa diem orangnya. Hampir setiap pasien Indonesia dikunjungi sama papi. Dan ini yang menyenangkan dari kehidupan papi. Kalau ada pasien baru didatangi say hello, padahal papi lagi sakit. Papi ketok kamar itu, trus tanya ‘gimana hari ini? ah, ya sudah, Tuhan Yesus pasti sembuhin. Yuk kita nyanyi yuk.’ Papi tuh sakit sampe nangis lho. Tapi kok masih mau ya datang kemudian care sama orang. Nah, ini yang dashyat gitu lho.”
Tahun 2010, sang ayah kembali dibawa ke China untuk berobat. Hasilnya sangat mengejutkan. Di seluruh dada di sebelah kuning, kanker sudah menyebar dengan cepat. Tapi empat hari sebelum kematiannya, sang ayah masih sempat mengajak anaknya untuk mencari oleh-oleh bagi orang lain.
Sang ayah telah pergi, namun kenangan akan dia tetap melekat di hati anak-anaknya. “Satu hal yang nggak pernah saya lupakan itu, pada 12 Juli 2003, itu adalah tanggal dimana aku menikah. Papi pernah bilang, ‘Aku bangga sama kamu. Sungguh, aku sangat bangga dengan kamu.’ Itu adalah kalimat yang berharga buat aku.”
Tidak hanya itu, ayahnya lebih sering memikirkan keluarganya daripada dirinya sendiri. Dia selalu berusaha memberi kepada keluarganya tersebut. Teladan inilah yang berdampak bagi keluarga kecil Armand.
Armand pun mencontoh ayahnya dengan menyediakan waktu sebulan sekali bagi anaknya, pergi jalan-jalan dan quality time dengan anak laki-lakinya tersebut. Apalagi suatu ketika anaknya pernah mengatakan padanya bahwa Armand selalu melakukan hal yang menyenangkan dan bahwa anaknya sayang kepadanya. Teladan yang ditinggalkan sang ayah menular kepada anaknya sehingga anaknya pun bisa membagikannya kepada keturunan selanjutnya.
Sumber Kesaksian :
Armand Harijanto
Sumber : V110301160051