Kisah Nyata Seorang Hiperseks yang Mencari Pemuasan Diri
Sumber: jawaban.com

Family / 12 May 2013

Kalangan Sendiri

Kisah Nyata Seorang Hiperseks yang Mencari Pemuasan Diri

Lois Official Writer
304010

Suatu malam, saat Wilson Kanikir masih berumur sembilan tahun, perrtama kalinya dia melihat bagaimana sepasang suami istri melakukan hubungan intim. Hal itu membuatnya terdorong ingin tahu seperti apa rasanya. “Hal-hal seperti itu jadi terekam di pikiran saya,” ujar Wilson. Hal itu juga yang menyebabkan dia melakukan masturbasi.

“Anak-anak kecil biasalah, mereka main pasangan suami istri, sampai pada akhirnya kami melakukan, melakukan hubungan seperti yang saya lihat itu.” ujarnya lagi. Hubungan itu terus berlanjut hingga akhirnya Wilson harus pergi ke luar kota saat dia menginjak SMA.

Beberapa tahun kemudian, Wilson mendekati wanita bernama Nani S. Hutabarat yang akan menjadi istrinya kemudian. Namun, sebelumnya Nani sendiri sudah punya pacar. Mereka bertemu di toko om Nani, tempat Wilson bekerja.

Berawal dari situlah, akhirnya hubungan mereka meningkat. Di sisi Wilson, keinginan untuk melakukan hubungan intim yang sering dilakukannya sejak kecil membuatnya meminta kepada pasangannya ini. Di sisi Nani, karena rayuan, akhirnya dia pun termakan rayuan.

“Kalau waktu melakukannya sih takut. Takut nanti saya hamil ga ya?” Nani bertanya-tanya. “Itu membuat saya tidak siap, saya takut tidak bisa menyelesaikan sekolah saya,” ujarnya lagi.

“Setelah saya tahu saya hamil, saya berusaha menggugurkan kandungan saya supaya saya bisa menyelesaikan ujian SMA saya dulu. Perasaan bersalah atau dosa itu sih ga ada di dalam diri saya, cuma ada ya itu, saya ingin cepat-cepat menyelesaikan hal ini, supaya saya bisa cepet-cepet menyelesaikan sekolah saya gitu,” cerita Nani. Mereka pada akhirnya pun menikah.

Namun, kebiasaan lama Wilson tidak hilang begitu saja. Merasa tidak terpuaskan hanya dengan istri, dia pun mencari di luaran. Dalam satu hari, dia bisa melakukan hubungan tersebut berkali-kali, sementara dengan sang istri hanya ketika sang istri merasa siap.

Tidak cukup dengan beberapa wanita, Wilson mencari alternatif lain dan dia memilih untuk melakukannya bersama waria. “Pada waktu itu, pikiran saya seperti ini, ‘Mungkin sudah sering dengan banyak wanita saya punya fantasi lain, coba dengan waria ya?’ Bukan sempat lagi, sudah sering saya lakukan.”

Rumah tangga mereka jadi berantakan. Istrinya sampai pernah mengucapkan kata cerai. Mendengar hal itu, Wilson pun mengurung sang istri agar Nani tidak pergi dari rumah. “Mungkin itulah proses yang harus saya jalani ya,” ujar Nani.

Suatu malam, pulang dalam keadaan mabuk berat, Wilson seperti diputarkan sebuah film, film tentang dirinya. Dia melihat bagaimana dia sewaktu kecil untuk pertama kalinya melihat orang melakukan hubungan intim, bagaimana dia masturbasi, melakukan di usia dini dengan anak gadis yang masih belia, dan semua hal tidak baik yang telah dilakukannya.

“Di situ Tuhan kasih lihat hal-hal yang tidak baik yang saya lakukan. Akhirnya saya katakan seperti ini, ‘Tuhan, saya jenuh Tuhan hidup seperti ini,’ saya katakan seperti itu,” tutur Wilson. “Tuhan, ubahkan saya Tuhan, ubahkan saya Tuhan,” doanya pada Tuhan agar membuat hidupnya bisa berarti.

Tidak lama kemudian, ada kasus di tempatnya bekerja. Wilson dipaksa menandatangani surat pengunduran diri karena ketahuan memakai uang perusahaan. Dia pun ditangkap polisi.

Entah mengapa, tidak ada pikiran Nani untuk meninggalkan suami yang sedang dalam penjara. “Ya, ini proses yang harus saya hadapi tapi saya yakin ini tidak berlangsung lama, jadi saya tetap bertahan untuk menunggu dia kembali,” ujar Nani.

Di dalam penjara, ada rasa ketakutan dalam diri Wilson. Di kamar mandi, dia merasa temboknya mau rubuh. Temannya pun memberikan Alkitab di dalam penjara tersebut untuk dia baca. “Ada satu ayat yang mengatakan bangsa Israel maju dipimpin oleh tangan yang terangkat kan? Di ayat terakhirnya mengatakan bahwa bangsa Israel itu diam aja, Tuhan yang berperang untuk bangsa Israel. Di situlah yang menguatkan saya. ‘Oh, ternyata memang Tuhan itu ada’. Mulai dari situ saya ada rasa kesejukan. Saya merasa Tuhan pasti melakukan perkara-perkara yang besar,” ujarnya.

Di situlah Wilson tahu bahwa apa yang dijalaninya saat ini merupakan buah dari perbuatan masa lalunya. Selama sebulan di dalam penjara, dia mengalami perubahan. “Komitmen saya pada saat itu saya ingin melayani Tuhan dan saya mau hidup saya ini dipakai sama Tuhan sebagai alat-Nya. Saya mau berubah, saya ingin menjadi lebih baik daripada yang sebelumnya,” ujar Wilson.

Waktu keluar penjara, Wilson pun mengakui semua perbuatannya kepada sang istri. “Saya memaafkan, karena saya pikir sekeluarnya dia dari penjara, dia memulai lagi kehidupan yang baru dan itu sudah cukup, gitu ya dan benar-benar Tuhan proses sehingga membuat dia sekarang menjadi lebih baik dari yang dulu. Udah ga pernah yang aneh-anehlah, minum juga udah ga pernah. Merokok juga enggak. Perempuan-perempuan lain juga ya udah nggak gitu. Saya melihat perubahan yang terjadi sih di kehidupan Pak Wilson,” ujar sang istri.

Iblis tidak pernah tinggal diam. Kejadian-kejadian di masa lampau Wilson kadang memang menghantuinya. Namun, yang dia lakukan adalah tetap menjaga pikiran dan berdoa pada Tuhan. “Bagi saya sosok Yesus itu adalah sebagai Bapa. Karena kita tahu Bapa itu selalu memperhatikan anak-anak-Nya, apapun yang sudah anak lakukan, Dia tetap mengakui itu anak-Nya. Dia tidak melihat kesalahan-kesalahan apa yang sudah dia lakukan, Dia pasti terima anak itu kembali.”

Sebagai anak, janganlah kita mengecewakan Bapa kembali. Tetaplah teguh dan berusahalah agar tidak menjadi batu sandungan. Ingat, Bapa yang penuh kasih itu tetap mengulurkan tangan-Nya. Kapanpun kita mau, Dia akan langsung memeluk kita.

 

Sumber Kesaksian :

Wilson Kanikir

Sumber : V130506191430
Halaman :
1

Ikuti Kami