Sejak usia muda, Wandy memiliki bisnis yang sangat menguntungkan menurut dia. Pekerjaannya adalah mengambil wanita dari Cina untuk datang ke Indonesia dan dijadikan wanita panggilan. Bisnis ini ia geluti sampai ia rela keluar dari sekolah dari kelas 2 SMU. Ia meninggalkan semuanya, sekolahnya dan keluarganya.
Pada saat ia melakukan pekerjaanya ini, ia tidak merasa kasihan terhadap wanita yang ia jual. Banyak wanita yang akhirnya sedih dan menyesal karena harus dipekerjakan seperti ini, tetapi Wandy tidak peduli karena menurutnya ini adalah resiko dari pekerjaannya. Ini adalah hal yang biasa saja untuk Wandy. Mencari uang dengan cara haram dan mengahabiskan waktu di dunia malam. Ia berpikir bila bukan ia yang menjual maka ada orang lain yang akan menjual.
Ternyata sisi gelap dari Wandy ini merupakan wujud pemberontakan. Ia merasa rumahnya bukan tempat yang nyaman untuknya. Orangtuanya tidak pernah memperhatikan kehidupan Wandy. Mereka tidak pernah menanyakan apa yang dikerjakan Wandy, padahal ia ingin sekali diperhatikan. Bukan hanya itu, bahkan di rumahnya sudah tidak ada lagi kedamaian dan sukacita. Ayah dan ibunya selalu bertengkar, dan mengakibatkan semua kena imbasnya. Ayahnya suka memukuli ibu, Wandy bahkan adiknya yang masih kecil. Ia merasa rumahnya seperti neraka. Ia lebih memilih hidup bebas di luar dan menikmati kehidupannya di dunia malam.
Bertahun-tahun ia menjadi mucikari. Setiap satu wanita yang ia jual, ia mendapatkan keuntungan 2,5 juta. Tetapi semua uang yang ia peroleh, walaupun banyak tetap saja tidak bernilai karena ia menghabiskannya juga dengan bermain wanita dan minum-minuman serta menikmati kehidupan malam lainnya.
Setelah ia menjalani ini semua, ia merasa tidak punya masa depan dan tidak ada tujuan hidup. Pada saat ia mulai jenuh dengan semua ini, ia bertemu dengan mantan pelanggannya yang sudah bertobat. Ia sudah memiliki istri dan tiga anak. Ia sudah tidak pernah lagi menyentuh kehidupan di dunia malam.
Mantan pelanggannya bercerita bagaimana ia bisa bertobat. Akhirnya Wandy diberi CD lagu rohani dan renungan untuk dibaca dan direnungkan. Ia heran mengapa temannya itu dapat berubah dan tidak lagi menyukai kehidupan malam. Ia merasa mengapa ia tidak bisa.
Sejak saat itu Wandy mulai belajar berdoa, karena ia tidak tahu bagaimana cara berdoa. Lalu ia mulai menyatakan keinginannya pada Tuhan bahwa ia ingin keluar dari semua ini. Lalu Wandy mulai merasa jamahan dari Tuhan. Ia tergerak untuk meninggalkan semua pekerjaan haramnya itu.
Pada awalnya Wandy tidak tahu cara untuk meninggalkan semua ini. Wanita-wanita yang bekerja padanya pun tidak setuju bila Wandi harus berhenti. Tetapi karena tekad Wandy sudah bulat, maka akhirnya ia dapat meninggalkan semua itu.
Dari semua pengalaman ini, Wandy sadar bahwa ia yang dahulu sampah, kotor, nista sudah ditebus dosanya oleh darah Yesus yang rela mati di kayu salib. Walapun sulit akhirnya ia dapat meninggalkan semua hal itu.
Sekarang Wandy menjadi manusia yang baru. Yang dapat menghargai wanita dan hidup harmonis dengan keluarganya. Ia yang dahulu hatinya keras kini telah dilembutkan oleh Tuhan Yesus. Ia menyesal mengapa tidak dari dulu ia diperkenalkan pada Tuhan Yesus.
Ia menjadi jauh berbeda. Sekarang ia memiliki tujuan hidup. Ia merasa bahwa Yesus adalah sahabatnya, orangtuanya. Pada saat ia sedih pasti Tuhan menghiburnya. Tuhan Yesus adalah segalanya bagi kehidupan Wandy.
Sumber Kesaksian:
Wandy
Sumber : V130729152242