Kelimpahan Membawaku Pada Perselingkuhan
Sumber: jawaban.com

Family / 29 May 2014

Kalangan Sendiri

Kelimpahan Membawaku Pada Perselingkuhan

Theresia Karo Karo Official Writer
56887

Berawal dari pertikaian Sulaiman pergi dari Sumatera Utara ke Jakarta pada tahun 1980. Jakarta menjadi tempat pertamanya merasakan dinginnya sel penjara karena membawa lari kekasihnya. Sulaiman pun disidang pada tahun 1983 dan harus mendekam selama 2 tahun di dalam sel lembaga permasyarakatan kelas 1 Cipinang, Jakarta. Tepatnya 17 Agustus 1985, Sulaiman keluar dari LP Cipinang dan pulang ke Medan. Akibat pengalamannya, ia bertekad untuk berubah dan menjalani hidup yang benar.

Kepulangannya mempertemukan dia dengan Pinta. Sulaiman melakukan pendekatan kepada Pinta dan Pinta menerima dirinya. Tetapi hubungan ini berkembang lewat batas, Pinta hamil sehingga pernikahanpun dilaksanakan. Sulaiman awalnya bekerja sebagai seorang sopir angkot. Sempat berhenti dan memberanikan diri membuka usaha bengkel sepeda motor dan tambal ban. Pada tahun 1989 Sulaiman menutup usahanya karena ia mulai bekerja di sebuah hotel melati. Posisi yang ia pegang pun kian meningkat hingga sampai ke posisi manager hotel. Keberhasilan mendorong dirinya pada perselingkuhan.

Sulaiman mengajak seorang gadis 18 tahun kerumahnya dengan alasan bahwa gadis itu adalah seorang anak yang hendak dijual oleh orang tuanya. Pinta pun percaya dan setuju untuk memelihara anak itu sebagai anak angkat. Akan tetapi tanpa sepengetahuan Pinta, Sulaiman berselingkuh dengan gadis itu. "Jadi setiap kali saya hendak berhubungan intim, saya ajak dia keluar. Dia itu pemuas nafsu saya yang sebenarnya," ujar Sulaiman. 

Kecurigaan Pinta mulai timbul, "saat mereka sedang ngobrol, tanpa sengaja saya lihat kakinya sedang main di bawah meja. Tapi saya tidak berani menanyakannya kepada suami saya," ujar Pinta. Setelah berbulan dipendam, Pinta memberanikan diri bertanya kepada suaminya, namun perlakuan kasar yang ia terima. Sulaiman menamparnya hingga ia terjatuh dan ketika Pinta hendak lari, Sulaiman menjambak rambut Pinta sambil menyeretnya di bawah lantai. Satu tahun lamanya gadis itu tinggal bersama Pinta dan Sulaiman. Setelah itu Sulaiman membawa gadis itu tinggal di rumah orang tuanya dan hubungan perselingkuhan mereka semakin menjadi-jadi.

Tahun 1993 kelimpahan dalam hidup Sulaiman mengalir mulai dari mobil, uang dan kartu nama untuk pemotongan 30% di seluruh diskotik di kota Medan didapatnya. Kehidupan yang mewah ternyata malah membuat efek buruk dalam diri Sulaiman. "Saya gampang emosi, temperamen saya sangat tinggi. Saya selalu menyepelekan orang lain, sombong dan pikiran saya hanya uang-uang dan uang saja," ujar Sulaiman. "Sejak saya mengenal diskotik, saya jadi sering pulang malam dan dalam keadaan mabuk. Kalau sudah begitu istri saya selalu menjadi sasaran kemarahan saya."

Selingkuh dengan banyak wanita menjadi makanan sehari-hari baginya. Hingga menghamili seorang penyanyi pub, kemudian menikahinya dibawah tangan. Berlanjut, ia menjalin hubungan gelap dengan seorang janda dan penyanyi pub hingga  hamil, tidak mau bertanggung jawab, mereka sepakat mengaborsi anak yang dikandungnya dan wanita selingkuhannya sakit. Tanpa perasaan - Sulaiman menyuruh Pinta untuk merawat wanita tersebut. Mereka tinggal bersama, bahkan tidur seranjang bertiga. Karena tidak tahan dengan ancaman dari Sulaiman dan wanita-wanita selingkuhan suaminya, Pinta pun lari ke gereja untuk berdoa.

 Kini ia memiliki 2 istri dan masih berselingkuh dengan seorang janda kaya. Janda inilah yang sering memberi uang banyak kepada Sulaiman. Anak-anak dan istrinya ditelantarkan begitu saja. Pada tahun 2000 Sulaiman menceraikan istri mudanya namun tetap menjalin hubungan serius dan intim dengan si janda kaya. Pinta pun kembali ke kampung halamannya setelah kabur dan menginap di rumah sahabatnya selama beberapa hari. Memasuki bulan Juni 2002 Sulaiman jatuh sakit dan ia langsung dilarikan ke rumah sakit karena muntah darah. Setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata penyakitnya cukup parah. Mendengar itu Pinta pun bergegas menuju ke rumah sakit dan menjenguk Sulaiman. Namun kenyataan yang menyakitkan kembali ia alami. Janda kaya itu merawat Sulaiman dan membiayai semua biaya perawatan rumah sakit. Dengan hati yang hancur ia memaksakan diri untuk bisa berada di dekat Sulaiman pada waktu itu.

Penyakit tak kunjung sembuh, Sulaiman mulai merasa takut akan kematian. Ia teringat akan dosa-dosanya dan ia yakin bahwa jika nanti ia mati pasti akan masuk ke dalam neraka. Sulaiman pun mulai membuka hati untuk didoakan oleh Pinta. "Saya akan meninggalkan kebiasaan buruk saya dan melayani Tuhan. Itulah komitmen saya kepada Tuhan," ujar Sulaiman. Kesehatan Sulaiman mulai membaik seiring berjalannya waktu.

Tahun 2003 Sulaiman dibaptis dan mulai rajin datang ke gereja. Dua tahun kemudian orang tuanya meninggal. Sulaiman putuskan saat itu juga bahwa tidak akan memberi kesempatan kepadanya lagi. "Saya ingin benar-benar ada di dalam Tuhan." Sulaiman mulai aktif melayani di GPDI Imamat Rajani. Dan jamahan Tuhan yang luar biasa sangat ia rasakan ketika sedang mengikuti Champion Gathering. Dia menyesali segala perbuatannya, dan pada sesi selanjutnya, Sulaiman menyampaikan permohonan maafnya yang tulus kepada sang istri. "Dia bilang, Ting, minta maaf yah... Itu adalah panggilan sayang dia kepada saya," cerita Pinta sambil tersenyum bahagia.

Di sana Pinta menangis dan dipeluk oleh Sulaiman. Ia juga mengampuni perbuatan suaminya. Setelah itu mereka berdua melaksanakan peneguhan nikah kembali. Dan itu membawa dampak kepada kehidupan keluarga mereka. Sifat kasar Sulaiman sudah hilang sama sekali dan ia semakin mencintai istri dan anak-anaknya. "Saat ini saya benar-benar merasa bersyukur kepada Tuhan Yesus. Keluarga yang saya miliki sekarang benar-benar bahagia oleh karena pertolongan-Nya," ujar Sulaiman menutup kesaksiannya. 

 

Sumber Kesaksian :
Sulaiman T. Depari
 


Sumber : V130813155229
Halaman :
1

Ikuti Kami