Pertolongan dari Seorang Sahabat
Sumber: annehira.com

Kata Alkitab / 18 October 2013

Kalangan Sendiri

Pertolongan dari Seorang Sahabat

Lois Official Writer
6899

Suatu hari, seorang anak SMU yang bernama Rafi sedang duduk santai di teras rumahnya. Tiba-tiba dia melihat remaja yang kira-kira sebaya dengannya terjatuh saat sedang naik sepeda, tepat di depan rumahnya. Isi tas plastik pemuda itu tumpah dan berhamburan ke luar.

Tanpa pikir panjang, Rafi segera berlari mendekat dan menolongnya. Rafi membantunya berdiri dan mengumpulkan barang-barang yang berhamburan di jalan. Semprotan serangga, tali, dan beberapa barang lain yang dibawa remaja itu pun masuk ke dalam kantong plastiknya lagi.

Setelah itu, Rafi melihat kaki pemuda itu terluka. Maka dia pun meminta si pemuda ini mampir ke rumahnya agar bisa diobati. Pemuda itu pun mengangguk dan mereka berdua masuk ke rumah.

Di dalam rumah, sambil mengobati kaki sang pemuda, Rafi mengajaknya mengobrol. Ternyata nama pemuda itu Ridwan. Tak terasa, obrolan mereka berlanjut meski kaki Ridwan sudah diobati. Mereka menjadi akrab dalam sekejap, mungkin juga dikarenakan umur mereka yang hampir sama. Mereka berbicara tentang sekolah, hobi, guru, dan hal-hal lain yang biasa dibicarakan anak SMU.

Berawal dari insiden tersebut, hubungan mereka menjadi akrab dan mereka menjadi sahabat karib. Persahabatan mereka berlanjut hingga lulus SMU. Keduanya juga diterima di universitas yang sama sehingga persahabatan mereka tetap berlangsung. Hingga tak terasa, waktu kelulusan pun tiba. Beberapa hari sebelum wisuda, Ridwan menemui Rafi dan seperti biasa mereka lalu mengobrol. Namun, hari itu ada yang tidak biasa dalam obrolan Ridwan.

“Rafi, tahukah kamu bahwa jika kamu tidak menolongku dulu, mungkin selamanya aku tidak akan kenal denganmu dan hidupku takkan jadi begini. Kamu memang sahabat terbaikku.” ujar Ridwan.

“Haha…biasa ajalah. Lha emangnya kenapa?” tanya Rafi.

“Maaf, jika aku tidak pernah bercerita tentang hal ini. Masa-masa pertemuan awal kita dulu adalah masa-masa kritis dalam hidupku,” ujar Ridwan mulai bercerita. “Waktu itu, usaha bapakku bangkrut, dia terlilit banyak hutang. Sedangkan ibuku malah lari dengan lelaki lain. Aku selalu jadi korban emosi bapak. Waktu itu aku kecewa sekali dengan mereka dan ingin bunuh diri.”

“Tapi waktu sehabis membeli racun serangga dan tali untuk bunuh diri, sepedaku malah terpeleset di depan rumahmu dan kamu menolongku. Keakraban dan ketulusanmu waktu itu seolah-olah bercerita bahwa masih banyak orang baik di sekitarku. Aku merasa tidak sendiri lagi waktu itu. Aku melihat ada harapan. Canda dan sikapmu membuatku membatalkan niat bunuh diriku. Thanks, bro! Entah sadar atau tidak, kamu sudah menyelamatkan nyawaku.”

Ada saat pertemuan, ada juga perpisahan. Segala sesuatu terjadi untuk suatu maksud yang baik. Percayalah, kita ada di dunia ini pun untuk sesuatu yang tujuannya baik. Apa yang terjadi di dalam hidup kita pun semuanya untuk mendatangkan kebaikan. Tuhan taruh orang-orang di sekitar kita pun ada maksudnya. Percaya saja pada-Nya untuk masa yang baik ataupun tidak.

Disadur dari ceritainspirasi.net yang diterjemahkan dari The Gesture, Unknown Author

Sumber : ceritainspirasi.net by lois horiyanti/jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami