Suatu hari ada dua orang sahabat berjalan melalui padang gurun. Selama perjalanan mereka sesekali bertengkar, dan bahkan salah satu orang sempat melepaskan tamparan ke wajah orang lainnya.
Orang yang terluka karena mendapat tamparan dari sahabatnya, tanpa berkata apa-apa, menulis di pasir:
HARI INI SAHABAT SAYA MENAMPAR WAJAH SAYA.
Mereka terus berjalan sampai mereka menemukan sebuah oasis, dimana mereka memutuskan untuk mandi. Orang yang telah ditampar terjebak dalam lumpur dan mulai tenggelam, tapi Sahabatnya kemudian menyelamatkan dia.
Setelah kejadian, ia menulis di atas batu:
HARI INI SAHABAT SAYA MENYELAMATKAN HIDUP SAYA.
Melihat apa yang dilakukan orang yang ditamparnya, sahabatnya pun bertanya, "Setelah saya menyakitimu, kamu menulis di atas pasir dan sekarang, kamu menulis di atas batu, mengapa?"
Sahabat yang ditampar dan diselamatkan ini pun menjawab "Ketika seseorang menyakiti kita, kita harus menuliskannya di pasir di mana angin pengampunan dapat menghapusnya pergi. Tapi, ketika seseorang melakukan sesuatu yang baik bagi kita, kita harus memahatnya di atas batu di mana tidak ada angin yang bisa menghapusnya."
Pelajara dari ilustrasi kisah diatas : Belajarlah untuk cepat mengampuni kesalahan dan lambat untuk melupakan kebaikan yang orang lain lakukan kepada Anda.
Baca juga :
Paus Francis : Sakit Rasanya Lihat Pastor Mengendarai Mobil Baru
Thread Forum JC : Pengumuman Pemenang Lomba "Provokator" Komentar yang Positif & Inspiratif
Kisah Nyata Pria yang Mau Bunuh Diri Karena Beratnya Beban Hidup
Sumber : inspirationalarchieve.com / bm