Ketika saya masih kecil, keluarga kami tinggal di daerah pertanian. Pada musim semi, kami berhasil membunuh 13 ekor ular derik dalam waktu singkat. Membunuh ular berbisa adalah suatu hal yang mudah jika Anda tahu tempat ia berada dan sejauh mana jangkauan serangannya. Karena itulah, saya dan saudara-saudara saya tidak pernah merasa khawatir dengan ular-ular yang dapat kami lihat. Akan tetapi, kami akan sangat khawatir kalau-kalau menginjak ular berbisa yang kehadirannya tidak terlihat oleh kami.
Raja Hizkia “digigit” oleh sebuah godaan yang terselubung. Ia bukanlah digoda oleh iblis yang besar dan tampak jelas. Kehancuran kariernya terjadi semata-mata karena ia membiarkan sikap sombong dan mengandalkan diri sendiri. Ia seharusnya percaya kepada Tuhan yang akan memberikan perlindungan dari para musuh. Akan tetapi, ia malah mencari perlindungan melalui suatu persekutuan dengan bangsa yang menyembah berhala ([kitab]iitaw32:25,31[/kitab]).
Sayang sekali raja yang baik itu justru menodai pemerintahannya dengan dosa ini. Kita patut waspada agar tidak membiarkan kesombongan bertahta di hati kita sehingga kita jangan seperti Hizkia, menyerah terhadap tipu muslihat musuh. Mungkin kita dipersiapkan untuk melawan ajakan dosa yang tampak jelas dan dapat menodai nama kita, tetapi bisa jadi kita tidak siap menghadapi godaan kehidupan yang “cerdik”.
Waspadalah terhadap “ular yang tersembunyi”. Ular-ular seperti itu justru yang paling membahayakan!
Keangkuhan merendahkan orang, tetapi orang yang rendah hati, menerima pujian (Amsal 29:23).
Baca juga :
Kisah Nyata Suami yang Senang Menyakiti Hati Istrinya
Forum JC : Ide Untuk Pertemuan JCers Berikutnya
Chord Lagu, Jumat (25/1) : Hold Me
Kantor Kena Banjir, Piyu Tetap Tolong Korban Lain
Hadapi Banjir, Singsingkan Banjir Bantu Orang Tua
Kulit Gatal Karena Air Banjir ? Atasi Dengan Sabun Antiseptik !