20 Nasihat yang Dituturkan Alkitab Tentang Amarah
Sumber: acupuncture-brisbane.com

Kata Alkitab / 29 August 2014

Kalangan Sendiri

20 Nasihat yang Dituturkan Alkitab Tentang Amarah

Lori Official Writer
83099

Belakangan hari ini, kita kerap mendengar santernya berita tentang tindakan seseorang yang dengan penuh amarah mengucapkan perkataan yang tidak sepantasnya diucapkan saat dalam kondisi diliputi kemarahan. Tanpa disadari perkataan yang disertai emosional itu justru melukai perasaan pihak lain dan memperburuk citra dirinya di mata orang lain.

Lalu bagaimana umat Kristiani sepatutnya berlaku saat tengah dipenuhi amarah sehingga tidak menjadi batu sandungan bagi orang lain? 20 nasihat Alkitab ini akan memberi kita pemahaman baru tentang cara berlaku yang tepat.

1. Jawaban lembut

Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman, tetapi perkataan yang epdas membangkitkan marah (Amsal 15: 1)

2. Bijak

Orang bebal melampiaskan seluruh amarahnya, tetapi orang bijak akhirnya meredakannya (Amsal 29:11).

3. Menahan diri

Si pemarah menimbulkan pertengkaran, dan orang yang lekas gusar, banyak pelanggarannya (Amsal 29:22).

4. Redakan amarah

Berhentilah marah dan tinggalkanlah panas hati itu, jangan marah, itu hanya membawa kepada kejahatan (Mazmur 37:8).

5. Sabar

Jika amarah penguasa menimpa engkau, janganlah meninggalkan tempatmu, karena kesabaran mencegah kesalahan-kesalahan besar (Pengkhotbah 10: 4).

6. Marah = Orang bodoh

Janganlah lekas-lekas marah dalam hati, karena amarah menetap dalam dada orang bodoh (Pengkhotbah 7: 9).

7. Berpengertian

Orang yang sabar besar pengertiannya, tetapi siapa cepat marah membesarkan kebodohan (Amsal 14: 29).

8. Menguasai diri

Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota (Amsal 16: 32).

9. Panjang Sabar

Akal budi membuat seseorang panjang sabar dan orang itu dipuji karena memaafkan pelanggaran (Amsal 19:11).

10. Pemarah bukan pilihan Tuhan

Sebab sebagai pengatur rumah Allah seorang penilik jemaat harus tidak bercacat, tidak angkuh, bukan pemberang, bukan peminum, bukan pemarah, tidak serakah (Titus 1:7).

11. Jauhkan sungut-sungut

Saudara-saudara, janganlah kamu bersungut-sungut dan saling mempersalahkan, supaya kamu jangan dihukum. Sesungguhnya Hakim telah berdiri di ambang pintu (Yakobus 5: 9).

12. Marah dengan tepat

Lalu berkatalah Musa kepada Harun: "Apakah yang dilakukan bangsa ini kepadamu, sehingga engkau mendatangkan dosa yang sebesar itu kepada mereka?" Tetapi jawab Harun: "Janganlah bangkit amarah tuanku; engkau sendiri tahu, bahwa bangsa ini jahat semata-mata” (Keluaran 32:21-22).

13. Padamkan amarah

Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu (Efesus 4: 26).

14. Terhormat

Terhormatlah seseorang, jika ia memenuhi perbantahan, tetapi setiap orang bodoh membiarkan amarahnya meledak (Amsal 20:3).

15. Lambat marah

Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah. Sebab amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah  (Yakobus 1: 19-20).

16. Buang jauh kemarahan

Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan (Efesus 4: 31).

17. Manusia merdeka

Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu amarah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu (Kolose 3: 8).

18. Jauhi pemarah

Jangan berteman dengan orang yang lekas gusar, jangan bergaul dengan seorang pemarah, supaya engkau jangan menjadi biasa dengan tingkah lakunya dan memasang jerat bagi dirimu sendiri (Amsal 22: 24-25).

19. Lepaskan kemarahan

Sebab, kalau susu ditekan, mentega dihasilkan, dan kalau hidung ditekan, darah keluar, dan kalau kemarahan ditekan, pertengkaran timbul (Amsal 30:33)

20. Menjadi bijak

Jika orang bijak berperkara dengan orang bodoh, orang bodoh ini mengamuk dan tertawa, sehingga tak ada ketenangan (Amsal 29: 9).

Amarah merupakan bentuk emosi yang timbul akibat pertentangan di dalam hati. Tak ada yang salah dengan kemarahan bila ditempatkan pada tempat, cara, sasaran dan waktu yang tepat. Mari belajar menggunakan panca indra kita sesuai dengan kehendak Tuhan. Serta belajar menguasai emosi sehingga kita bisa menjadi teladan bagi orang lain.  

 

Baca Juga Artikel Lainnya:

ISIS Targetkan Paus Fransiskus?

Ketum PGI: Pemimpin Baru PGI Harus Paham Sejarah Gereja

4 Manfaat Kopi Bagi Suasana Hati yang Kerap Diabaikan

Penelitian: Orang Narsis Ternyata Rendah Diri

 

Sumber : Berbagai Sumber/jawaban.com/ls
Halaman :
1

Ikuti Kami