Saya yakin bahwa Anda dapat menikmati hampir segala sesuatu dalam kehidupan jika Anda mau membuat keputusan. Kecuali Anda berada di tengah suatu krisis besar, mungkin sedikit hal yang sedang terjadi dalam kehidupan Anda yang tidak Anda nikmati dengan cara tertentu. Bahkan dalam situasi-situasi atau hubungan-hubungan yang menantang, Anda dapat menemukan sesuatu yang positif. Jika tidak ada apa pun, Anda dapat memutuskan untuk bersukacita dalam kenyataan bahwa semua itu sedang mengembangkan karakter dalam diri Anda dan membantu Anda untuk bertumbuh!
Kita dapat belajar untuk menikmati hidup bahkan dalam masa-masa sukar. Rasul Paulus, seorang yang mengenal baik kenyamanan dan kemudahan maupun kesulitan hidup, menulis:
“Kukatakan ini bukanlah karena kekurangan, sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan. Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku; baik dalam hal kenyang, maupun dalam hal kelaparan, baik dalam hal kelimpahan maupun dalam hal kekurangan. Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.” (Filipi 4:11-13).
Paulus belajar untuk bersikap sama dalam setiap musim – merasa cukup, atau puas, dalam setiap situasi. Ia membuat pilihan untuk menggunakan dengan sebaik-baiknya apa pun yang ia terima, dan kita dapat melakukannya juga. Apakah rahasia Paulus untuk mengalami kepuasan? Saya kira ia memang memercayai bahwa Allah turut bekerja [dengan mereka] dalam segala sesuatu untuk mendatangkan [sesuai dengan suatu rencana] kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.”
Saya percaya bahwa Paulus mempunyai banyak pengalaman untuk menyadari bahwa tidak ada gunanya melawan yang tidak dapat dihindari. Hidup tidak sempurna; kita harus menghadapinya seperti apa adanya; dan kita dapat memilih entah mau menikmatinya atau tidak.
Saya juga menganggap bahwa Paulus yakin ia telah mengembangkan karakter yang saleh selama masa-masa yang sukar dalam hidupnya dan menikmati pertumbuhan yang ia dapatkan dalam masa-masa kelimpahan. Dalam masa-masa sukarlah kita maju lebih jauh di dalam Tuhan dan jalan-jalan-Nya. Ia mengetahui saat kita membutuhkan musim-musim kelimpahan, dan Ia juga selalu setia menyediakan kebutuhan kita. Tuhan tidak akan pernah mengizinkan lebih banyak masalah menimpa kita dari yang dapat kita tanggung, tetapi Ia selalu menyediakan jalan keluar (baca 1 Korintus 10:13).
Sementara saya berpikir tentang prinsip ini, saya diingatkan pada latihan saya dengan seorang pelatih kekuatan. Saat ia menganggap bahwa saya siap untuk membangun otot lagi, ia memberikan kepada saya beban yang lebih berat untuk diangkat. Tetapi saya perhatikan bahwa ia selalu ada di samping saya dan jika setiap kali ia melihat bahwa saya mengalami kesulitan terlalu besar untuk mengangkat beban itu, ia segera mengangkatnya dari saya supaya saya tidak terluka.
Tuhan telah menggunakan teladan dalam hidup saya ini untuk memperlihatkan bagaimana ia berhubungan dengan kita. Bila setiap kali kita benar-benar mengalami lebih dari yang dapat kita hadapi, Ia akan campur tangan dan menolong kita.
Baca juga:
Batasan-batasan Orangtua Lakukan PDA di Depan Anak
Sumber : The Secret To True Happines – Joyce Mayer / bm