Saya pernah menceritakan bahwa ayah saya melakukan pelecehan seksual bertahun-tahun lamanya (Kisahnya baca di sini). Saya tidak akan menceritakan detilnya, yang pasti sangat tidak nyaman. Saya punya segala alasan untuk membencinya. Ibu saya meninggalkan saya dalam keadaan ini. Saya juga punya segala alasan untuk membencinya.
Lalu saya menikahi seorang pemuda pada usia 18 tahun. Saya merasa tidak ada yang mencintai saya, jadi ketika ada yang mau menikahi saya, saya menikahinya meskipun saya tahu pernikahan tersebut tidak akan langgeng. Orang-orang yang putus asa melakukan banyak perkara putus asa. Sungguh mengejutkan banyak wanita yang menikah dengan orang yang salah karena merasa tidak ada orang yang mau dengan mereka.
Pria tersebut mungkin orang yang tidak mau bekerja, yang mencuri barang milik keluarga dan memakai uangnya untuk membeli minuman keras. Suatu malam, ketika saya sedang tidur, dia sedang berusaha mencopot cincin pernikahan saya untuk dijual. Dia selalu punya wanita lain dan akhirnya kabur, ketika saya sedang hamil. Sebelumnya saya sempat mengalami keguguran. Saya punya segala alasan untuk membencinya, untuk pahit. Akhirnya dia masuk penjara karena mencuri dan kami akhirnya bercerai.
Anak saya yang diberi nama David sekarang menjalani semua misi kami. Kemudian, saya bertemu dengan suami saya bernama Dave ketika dia berumur 11 bulan. Tuhan sudah punya rencana buat saya. Bahkan di saat terberat dalam kesakitanmu, Tuhan sudah sediakan rencana buat Anda.
Jika saya tidak melepaskan pengampunan kepada orang-orang yang bersalah kepada saya itu, saya tidak akan berdiri di sini sekarang. Tidak peduli seberapa parahnya engkau disakiti, tidak peduli apapun yang pernah dilakukan seseorang padamu, atau sesuatu yang belum atau tidak melakukan sesuatu untukmu. Anda perlu melepaskan amarahmu. Ucapkan selamat tinggal pada masa lalumu, pada amarah dan sakit hatimu.
Memang benar kita tidak bisa mengendalikan bagaimana perasaan kita, tapi kita bisa menentukan apa yang harus kita lakukan ke depannya. Kita bisa berdoa bagi musuhmu, kita bisa berhenti mengatakan hal buruk tentang orang lain.
Seringkali kita mengajarkan atau meminta orang lain untuk mengampuni tapi tidak menjelaskan bagaimana melepaskan pengampunan itu. Menurut saya, ini pelajaran penting. Mungkin selama ini kita ingin mengampuni, tapi tak tahu bagaimana bisa mengampuni.
Saya akan memberikan 4 langkah bagaimana mengampuni.
1. Saya Tidak Akan Marah, Sakit Hati, Maupun Susah Mengampuni
Punyailah sikap ini. “Saya tidak akan mempunyai sikap ini untuk melukai diri saya. Saya akan meninggalkannya dan melepaskannya.” Tuhan sudah menyediakan sesuatu yang lain untuk Anda, dan amarah tidak termasuk di dalamnya. Jadi langkah pertama untuk mengampuni adalah mengambil keputusan untuk mengampuni. Saudara harus memutuskannya.
Baca Juga: 15 Ayat Alkitab yang Jadi Alasan Kenapa Kita Harus Mengampuni Orang Lain
2. Bergantung Pada Roh Kudus
Saudara tidak bisa mengampuni hanya dengan memutuskannya, saudara perlu bantuan Roh Kudus. Alkitab berkata, kita boleh marah tapi jangan berdosa. Marah yang bagaimanakah itu? Marah bukan dosa ketika itu merupakan reaksi alami kita ketika dilukai, tapi akan menjadi perbuatan dosa ketika kita membiarkannya berlangsung. Efesus 4:23 katakan, janganlah sampai matahari terbenam sebelum hilang amarahmu. Jangan berikan iblis kesempatan, jangan berikan iblis tempat berpijak. Itulah sebabnya kita harus cepat memaafkan sebelum mengakar.
3. Berhenti Bicara Tentang Keburukan Orang Lain
Langkah ketiga adalah berhenti bicara tentang hal-hal buruk yang dilakukan orang lain, tentang keburukan mereka, atau apapun yang pernah mereka lakukan pada kita. Kita tidak bisa mengampuninya dengan tuntas, jika kita masih suka menceritakan keburukan orang tersebut.
Hal ini sama seperti luka di lengan saudara. Saudara balut dan obati sampai hampir sembuh. Tapi kemudian saudara korek lagi bekas luka itu sehingga berdarah kembali. Karena itu, setiap kali kita menceritakan apa yang orang tersebut lakukan, kita sama seperti mengorek luka itu.
Baca Juga: #KataAlkitab: Pengampunan Mudah diKatakan Tapi Sulit Dilakukan, Mampukah Kita Mengampuni?
4. Berdoa Bagi Musuhmu
Saudara tahu ada berapa ayat di dalam Alkitab yang meminta kita berdoa untuk musuh kita? Untuk memberkati mereka dan bukannya mengutuki? Ada banyak. Tapi sesungguhnya, ada berapa banyak yang mendoakan musuh? Manusia cenderung melukai karena dilukai dulu.
Pemulihan membutuhkan proses, namun pengampunan adalah keputusan yang kita buat untuk mengampuni dan melepaskan segala ikatan hutang dan kesalahan orang lain, dan belajar untuk berserah kepada Allah.
Jika saat ini JCers merasakan sakit hati, kamu bisa menghubungi Sahabat 24 di WA: 0822-1500-2424 atau klik link https://bit.ly/InginDidoakan
Sumber : jawaban.com by lois horiyanti