Dalam kehidupan ini, banyak hal bisa melukai hati dan jiwa kita. Hal tersebut akhirnya berwujud menjadi luka emosional, dan sering ditutupi baik dengan sadar maupun tanpa sadar dengan berbagai bentuk dan cara. Ingatan kita mungkin dapat mulai kabur karena berjalannya waktu, namun rasa sakit itu tetap terasa membekas, bisa dikatakan rasa sakitnya hampir tidak ada bedanya dulu waktu pertama kali terluka maupun setelah bertahun-tahun lamanya.
Tujuan akhir kita seharusnya bukan melupakan kejadian atau trauma masa lalu itu, namun lebih kepada mengalami kesembuhan dari luka-luka batin di masa lalu kita, sehingga sekalipun kita masih mengingat atau diingatkan kembali kepada kejadian tersebut, kita tidak lagi merasakan rasa sakit tersebut dan bahkan bisa mengambil hikmat dari kejadian itu.
Tanda-tanda luka-luka batin :
Bagaimana caranya untuk disembuhkan?
1. Jujur
Keterbukaan adalah awal pemulihan. Jika kita tidak pernah secara jujur mengakui bahwa diri kita terluka, maka kita tidak akan pernah disembuhkan. Seperti seorang dokter, ketika pasien datang ia tidak langsung mengobati, tetapi menanyakan pada si pasien apa yang sakit.
Pertama jujurlah kepada Allah, jika mungkin ada kemarahan kepada Tuhan, rendahkanlah hati kita dan mari datang kepada Allah. Jujurlah kepada-Nya bahwa hati kita terluka dan sakit, serta membutuhkan Dia untuk memulihkan kita, percayalah maka Ia Allah yang setia akan membalut luka-luka kita dan memulihkan hati kita (Mazmur 147:3).
Kedua, jujurlah kepada seseorang yang dapat Anda percaya. Selain Tuhan, kita butuh orang lain untuk saling menjaga dan mendoakan. Mungkin orang tersebut pembina Anda, gembala atau bahkan pasangan hidup Anda. (Yakobus 5:16).
2. Mengambil tanggung jawab.
Berhentilah menyalahkan orang lain, situasi, kondisi atau bahkan Tuhan, termasuk jangan menyalahkan diri Anda sendiri. Lepaskanlah masa lalu, dan ambillah tanggung jawab untuk diri Anda dan masa depan Anda. Luka-luka batin adalah ibarat kita terkunci dalam sebuah ruangan dan kita berteriak minto tolong dibukakan pintu padahal kuncinya ada ditangan kita. Kunci itu ada ditangan Anda, berhenti menyalahkan dan mulailah melangkah ke depan.
3. Sadarilah bahwa Tuhan mengasihi Anda, baik Anda merasakan ataupun tidak. Hal tersebut adalah fakta. Tuhan bahkan telah mengasihi kita ketika kita masih berdosa, kasih Tuhan tanpa syarat, tidak dipengaruhi oleh performa atau penampilan kita. (Roma 5:8)
4. Lepaskan pengampunan, itulah kunci yang Tuhan berikan ditangan kita untuk mengalami kesembuhan batin. Pengampunan bukanlah perasaan, pengampunan adalah keputusan. Jadi sekalipun setiap kali Anda melepaskan pengampunan masih merasakan sakit, teruslah lakukan dan minta kasih karunia Tuhan agar Anda bisa mengampuni dengan tulus. (Kolose 3:13)
5. Mengucap syukurlah. Hati yang tidak tahu bersyukur rentan terhadap berbagai hal negative seperti tidak bisa mengampuni, merasa tidak dikasihi, dan kebencian. Intinya, ucapan syukur adalah vitamin bagi jiwa yang akan membawa kita kepada kesehatan emosional.
6. Berilah makan roh dan pikiran Anda dengan kebenaran firman Tuhan. Salah satu proses pemulihan batin adalah perubahan pola pikir, jadi sangat penting untuk merenungkan dan memperkatakan firman Tuhan.
7. Berdoa, ada bagian-bagian dari pemulihan batin dan juga memori kita yang tidak dapat dirumuskan teorinya, karena disanalah peran Roh Kudus. Jadi, sediakan waktu-waktu khusus untuk berada di hadirat Tuhan.
Pemulihan adalah bagian dari proses kita menjadi segambar dan serupa dengan Kristus hingga kita tiba pada kesempurnaan, yaitu pada waktu kita bertemu dengan Dia nanti. Untuk itu, mari terbuka dan ijinkan Tuhan untuk terus membawa kita dari satu pemulihan kepada pemulihan lainnya.
Disadur dari : Inner Healing 101: Healing emotional wounds (greatbiblestudy.com)