Mengerjakan Keselamatan

Kata Alkitab / 9 January 2012

Kalangan Sendiri

Mengerjakan Keselamatan

Puji Astuti Official Writer
7324

Filipi 2:12-13

Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir, karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.

Sebelum dunia dijadikan, Allah sudah memiliki masterplan mengenai alam semesta ini. Tuhan sendiri yang mengatur dan menentukan bagaimana hidup ini akan berlangsung. Dia pula yang mengetahui bagaimana kesudahan dari kehidupan di alam semesta ini. Maka Dia sendiri sudah menentukan siapa yang akan lahir ke dunia, bagaimana ia hidup, dan bagaimana ia mati. Dengan demikian Ia sendiri sudah menentukan siapa manusia yang akan hidup kekal dan siapa yang akan binasa, sambil manusia tetap diberikan free will pada saat yang sama. Jadi, seperti sesuatu yang bertentangan, namun sebenarnya tidak. Inilah yang disebut dengan paradox. Pikiran manusia yang rasional tidak mampu memahami pikiran Tuhan yang supra rasional itu. Karena itu pula Tuhan menciptakan surga dan neraka. Orang yang diselamatkan disebut sebagai orang plihan, dan yang binasa disebut bukan orang pilihan. Hal ini disebut dengan predestinasi. Hanya Tuhan dalam kedaulatan, keadilan dan kasihNya sajalah yang mengetahui tentang orang pilihan ini. Manusia hanya bisa tahu apabila ia telah dikaruniakan iman yang menyelamatkan, yaitu iman yang percaya bahwa manusia telah berdosa dan menjadi musuh Allah sebagai akibat dari kejatuhan manusia pertama yaitu Adam dan hanya bisa diperdamaikan kembali dengan Allah melalui penebusan oleh darah AnakNya yang tunggal yaitu Yesus Kristus yang tertumpah di kayu salib di bukit Golgota. Barang siapa percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamatnya, dialah yang akan diselamatkan.

Tetapi tidak berhenti sampai di situ. Paulus mengatakan,"...yang bertolak kepada iman dan memimpin kepada iman, ..." (Roma 1 :17), maka setelah memiliki iman yang menyelamatkan, orang itu harus memiliki iman yang bertumbuh. Setelah itu harus naik ke level pertumbuhan iman yang lebih tinggi lagi dan seterusnya. Dalam proses tersebut, iman harus memimpin rasio, kehendak dan emosi kita. Proses pertumbuhan ini adalah suatu pembuktian bahwa kita telah memiliki iman yang menyelamatkan tersebut. Kalau untuk menerima iman yang menyelamatkan hanya perlu sekali untuk selamanya, maka untuk proses iman yang bertumbuh perlu waktu sampai ajal kita tiba. Proses ini adalah pembuktian bahwa kita telah menerima anugerah keselamatan. Itulah yang disebut dengan "mengerjakan keselamatan". Kalau saudara yang tidak seiman berusaha berbuat baik supaya "semoga bisa selamat", maka kita berbuat baik, melayani dan mengasihi  karena kita "sudah diselamatkan". Oleh karena itu apabila iman seseorang tidak bertumbuh, kita harus introspeksi , jangan-jangan orang itu belum memiliki iman yang menyelamatkan karena mungkin hanya ikut-ikutan atau dibawah tekanan, atau terbawa emosi  saat terima Yesus atau hanya karena ikut orang tua yang sudah Kristen.

Karena Roh Kuduslah yang membuka hati kita (Efesus 2:8-9) lalu Ia pun memimpin kita. Maka Ia tidak akan memimpin kita untuk suatu saat bisa murtad. Allah tidak pernah menyangkali diriNya. Maka Roh Kudus tidak mungkin memimpin seseorang untuk menyangkali diriNya. Pasti yang salah adalah manusianya, bukan Tuhan. Maka anugerah keselamatan  yang telah dimiliki seseorang tidak mungkin bisa hilang. Manusia harus mengintrospeksi diri lagi, jangan sampai selama ini hanya mengaku sudah selamat, tapi sebenarnya belum memiliki iman yang menyelamatkan itu seperti contoh di atas.

Sekarang kita mengerti bahwa setelah kita menerima iman yang menyelamatkan, tidak berhenti sampai di situ saja. Kita tetap harus menjalani proses yaitu mengerjakan keselamatan sampai ajal kita tiba sebagai pembuktian bahwa kita sudah diselamatkan. Janganlah kita bermegah diri sebab kita terpilih karena anugerah (Efesus 2:10), tetapi beritakanlah injil untuk menjangkau orang-orang yang telah di-predestinasi sebelumnya mulai dari Yerusalem, Yudea, Samaria sampai ke ujung bumi (Kis 1:8).

Penulis : Karel Napitupulu, tim editor di Yayasan Cahaya Bagi Negeri Indonesia

Halaman :
1

Ikuti Kami