Keluarga adalah desain Tuhan untuk manusia hidup dan dibesarkan dalam kasih. Di dalam keluargalah anak bertumbuh dalam kasih dan belajar mengasihi. Kasih adalah gizi mutlak yang diperlukan anak untuk dapat bertumbuh dengan sehat. Setelah menerima kasih, anak belajar membalas kasih orangtua dan pada akhirnya dia pun belajar mengasihi orang lain.
Keluarga juga merupakan miniature relasi Tuhan dengan manusia. Allah adalah Bapa dan kita adalah anak-anak-Nya. Kita dikasihi Tuhan sebab Ia adalah kasih dan Ia menetapkan kita untuk menjadi penerima kasih-Nya. Surga pun merupakan sebuah keluarga dimana Allah adalah Bapa dan Kristus adalah Putra Allah. Namun Allah Bapa rela melepaskan Putra-Nya untuk meninggalkan surga, turun ke dunia, dan akhirnya mati menggantikan kita, yaitu anak-anak-Nya.
Saat Yesus lahir, yang diperingati sebagai Natal, maka ada respon yang harus kita sikapi selaku orangtua di hadapan Allah, yaitu :
Ajak Anak Untuk Berterima Kasih Kepada Allah. Untuk menjelaskan makna pengorbanan kedatangan Kristus ke dunia bacalah Kitab [kitab]matiu1:18[/kitab] sampai [kitab]matiu2:1-12[/kitab] dan [kitab]lukas2:1-20[/kitab] kemudian bacalah [kitab]filip2:5-11[/kitab]. Berilah kesempatan kepada setiap anggota keluarga untuk menyatakan syukur kepada Allah Bapa yang merelakan Kristus datang ke dunia untuk mati bagi kita.
Bagikanlah Perasaan Kita Sebagai Orangtua Jika Harus Merelakan Anaknya. Bagikanlah apa yang mungkin kita rasakan sebagai orangtua jika harus merelakan anaknya agar dapat membawa pulang anak yang lain, tanyakan juga pada anak bagaimana perasaannya jika itu yang kita lakukan. Jelaskan kepadanya inilah yang dilakukan Allah yang harus melepaskan Putra-Nya agar dapat membawa kita pulang.
Ceritakan Tentang Kasih Allah Versus Ketidaktaatan Kita. Allah tetap mengasihi kita kendati kita melawan dan tidak mau mendengarkan-Nya. Bagikanlah pengalaman pribadi kita dulu ketika kita pun melawan Tuhan dan menolak mendengarkan-Nya. Kemudian tanyakanlah kepada anak, bagaimanakah ia telah melawan Tuhan.
Ajarkan Tentang Pengorbanan. Selain mengajarkan anak untuk memberi dan berkorban bagi orang lain, tekankanlah bahwa kedatangan Kristus di hari Natal adalah untuk mengajak anak-anak-Nya yang telah meninggalkan-Nya untuk kembali kepada-Nya. Tanyakanlah kepada anak siapakah yang ingin dia doakan dan ajak untuk mengenal Kristus, setelah itu doakanlah bersama.
Ketika Natal bukan lagi tentang Santa Klaus dan hadiah-hadiahnya tapi lebih kepada Yesus, maka anak-anak sedari dini akan menyadari bahwa Natal itu bukan tentang apa yang ada di dunia ini, yang bersifat kebahagiaan sementara. Natal adalah kebahagiaan kekal ketika Yesus menyelamatkan semua umat dunia dengan turun menjadi sama seperti manusia.
Baca juga :
Agar Jari dan Kuku Sehat, Lakukan Mani Pedi Sendiri Yuk
Ketika Keluarga Anak Bermasalah
American Hustle, Saat Penipu Ulung Berhadapan Mafia
Tips Agar Kue Kering Tidak Keras
Setelah 10 Tahun Menunggu, Akhirnya Dapat Juga
Sumber : telaga.org by lois horiyanti/jawaban.com