Jonathan Edwards Pahlawan Keluarga Vs Max Jukes Musuh Negara
Sumber: canva

Parenting / 11 November 2012

Kalangan Sendiri

Jonathan Edwards Pahlawan Keluarga Vs Max Jukes Musuh Negara

Papa Henokh Hizkia Immanuel Simamora Official Writer
40543

Peran ayah sangat penting dalam mengembangkan kegigihan dan ketekunan dalam diri anak. Karakter tersebut menjadi landasan bagi anak dalam menghadapi tekanan kehidupan dan berhasil dalam hidupnya. Peranan ayah dalam mendidik anak sangatlah berpengaruh besar. Hal ini sebenarnya sudah diajarkan Alkitab.

Profesor Laura Padilla-Walker dan Randal Day School of Family Life di Brigham Young University mencapai kesimpulan itu setelah mengikuti perkembangan 325 keluarga selama beberapa tahun. Seiring berjalannya waktu, sifat gigih diperoleh anak dari para ayah. Sikap ini berdampak postif yakni lebih tingginya keterlibatan anak di sekolah dan tingkat kenakalan lebih rendah.

Dalam penelitian tersebut mereka bertanya apakah anak mampu bertekun pada sebuah tugas, menyelesaikan sebuah proyek, serta membuat tujuan dan menyelesaikannya. Kemampuan anak untuk bertekun dan gigih menjadi landasan penting bagi anak untuk berkembang, maju, dan mampu menghadapi stres serta tekanan kehidupan. Dalam studi itu juga disimpulkan sifat gigih dan tekun dapat diajarkan.

Sekitar 52 persen ayah dalam studi itu yang berperan aktif mengasihi dan menjadi teladan, anak-anaknya dapat mengembangkan kegigihan dan ketekunan. Studi ini meneliti anak-anak umur 11-14 tahun. Kedua peneliti itu menyarankan, para ayah harus terus berusaha lebih terlibat dalam kehidupan anak-anak mereka dan melakukan interaksi yang berkualitas, walaupun secara kuantitas terbatas, ujar Padilla-Walker.

Di bawah ini ada contoh perbandingan yang cukup signifikan untuk menjadi perenungan bagi setiap kita yang merindukan anak dan cucu kita menjadi orang yang berhasil dan berguna bagi dirinya, keluarganya, orang lain bahkan bagi bangsanya.

Pada abad ke-19 ada dua orang Amerika yang memiliki kisah dan nasib hidup yang berbanding terbalik.

1) Max Jukes hidupnya memilih untuk menjadi seorang atheis dan menentang TUHAN. Dari 560 keturunannya; 300 orang mati sebagai pengemis, 150 orang menjadi penjahat, 7 orang diantaranya adalah pembunuh, 100 orang terkenal sebagai pemabuk dan lebih dari setengah keturunannya yang perempuan adalah pelacur.

  • Bahkan yang lebih menyedihkan, keturunan Max Jukes telah merugikan pemerintahan Amerika pada masa itu dengan nilai dolar sekitar $ 1,025,000,000

2) Berbeda dengan Jonathan Edwards, seorang Kristen yang cinta TUHAN dan setia. Hidup pada tahun yang sama dengan Jukes, namun Jonathan Edwards tekun  belajar dan berkarya untuk kemuliaan nama TUHAN. Selain fasih banyak bahasa ia juga gigih memberitakan Injil.

  • Jonathan Edwards menikah dengan wanita muda yang saleh. Dari 1394 keturunananya ditelusuri: 295 orang lulus kuliah, 13 orang diantaranya menjadi rektor, 3 orang dipilih sebagai senator Amerika, 3 orang sebagai gubernur negara bagian, 30 orang menjadi hakim, 100 orang menjadi pengacara, 100 orang menjadi misionaris, pengkotbah dan penulis terkenal, 80 orang bekerja di kantor pemerintahan, 75 orang menjadi perwira angkatan bersenjata, 65 orang menjadi profesor, 3 orang menjadi walikota di kota-kota besar, 1 orang menjadi pengawas keuangan di departemen keuangan pemerintah, dan 1 orang menjadi wakil presiden Amerika Serikat.

Tidak ada satu keturunan dari Jonathan Edwards yang merugikan negara maupun pemerintah Amerika. Suatu kisah nyata yang menarik untuk dipelajari bukan? Masih tidak percaya betapa hebatnya peranan bapak atau ayah bagi anak perempuan maupun pria?

Sumber : banyak sumber / jp.mamora
Halaman :
1

Ikuti Kami