Kumpul dan Makan Bersama di Hari Raya

Parenting / 19 August 2012

Kalangan Sendiri

Kumpul dan Makan Bersama di Hari Raya

Papa Henokh Hizkia Immanuel Simamora Official Writer
4161

Apakah anda masih merasa sulit menyempatkan makan bersama dengan anak-anak anda? Banyak keluarga yang juga beranggapan demikian. Mereka rata-rata memberikan alasan ekonomi dimana kedua orang tua harus bekerja. Belum lagi dengan adanya kendala struktural seperti kepadatan lalu lintas, jauhnya tempat kerja dan hal-hal lainnya membawa implikasi kepada pergeseran nilai-nilai betapa pentingnya kumpul dan makan bersama.

Menurut Dr. Erna Karim, M.Si makan bersama memiliki 3 fungsi, yakni mengenalkan variasi makanan pada anak, membentuk pola asuh anak, dan mengikat kebersamaan suatu keluarga.

Sebenarnya jika kita memiliki kemauan kuat maka kita dapat mewujudkan moment untuk makan bersama minimal satu kali setiap harinya atau paling buruk adalah setiap satu minggu sekali saat liburan. Tapi bila masih sulit juga dan bingung memulainya maka momentum hari raya atau liburan panjang ini bisa menjadi awal yang baik untuk memulai mewujudkan makan bersama dengan anak atau keluarga.

Dengan suasana yang mendukung maka kebersamaan dengan keluarga bisa dijadikan bagian dari ibadah dan sebaliknya ibadah atau hari raya bisa digunakan untuk pemersatu dan cara memperbaharui keharmonisan keluarga.

Sebenarnya, format makan bersama seperti apa yang membawa banyak manfaat? Di bawah ini kami coba memaparkan format yang baik dan tepat dalam mengembangkan kebiasaan makan bersama:

  1. Hanya dengan menyisihkan waktu 15-45 menit saja sehari untuk makan bersama beragam manfaat akan kita dapatkan.
  2. Kegiatan makan bersama tidak semata-mata duduk di ruangan yang sama. Namun benar-benar berwujud duduk bersama-sama di satu meja makan.
  3. Seringkali keluarga lengkap makan di ruang TV sambil menonton TV, ini pun belum dapat dikatakan makan bersama sesungguhnya, yang ideal adalah, makan sebagai satu-satunya kegiatan yang dilakukan, dan tidak diselingi kegiatan lain, baik itu menonton TV, sambil membalas pesan di BB, bermain iPod, dan sebagainya.
  4. Makan bersama bisa dilakukan di meja makan rumah atau pun di luar rumah (restoran), yang terpenting adalah setiap anggota keluarga hadir sepenuh hati, fisik, dan perhatian, dengan tidak membarengi dengan kegiatan lain.
  5. Dalam kesempatan tersebut, orang tua merupakan kunci bagi anak dalam menjalin komunikasi hangat. Manfaatkan waktu ini untuk saling berbagi pengalaman, rasa, dan pemikiran.
  6. Banyak hal yang bisa anak dapatkan dari orang tua. Mulai dari meniru pola keterbukaan dan kejujuran dalam berkomunikasi, tata karma makan yang baik seperti mengambil makan secukupnya, membiasakan makan sayuran, membersihkan piring setelah makan, dan sebagainya. Untuk itu, sadarilah bahwa semua perilaku Anda sebagai orang tua yang selalu menjadi model bagi sang buah hati.
  7. Kebersamaan dalam makan akan menumbuhkan ikatan emosional yang baik. Anak menjadikan orang tua sebagai sosok yang dapat dicontoh dan juga sahabat tempat berbagi.
  8. Berdasarkan penelitian jangka panjang ditemukan bahwa keluarga yang makan bersama minimal 5 kali dalam sebulan akan menghasilkan anak-anak yang lebih sadar akan gaya hidup sehat dan terhindar dari obesitas.
  9. Keluarga yang rutin makan bersama juga menghasilkan anak-anak yang memiliki prestasi lebih baik dan meminimalkan kenakalan remaja.

Dengan banyaknya manfaat makan bersama keluarga, maka mari kita jadikan momentum hari raya dan liburan panjang ini bagi para orang tua untuk mulai membangun kebiasaan baik ini. Kebiasaan makan bersama ini sekaligus melatih diri orang tua untuk hidup bersyukur saat makan, hidup sehat saat makan dan melatih komunikasi yang baik dengan anak di saat makan.

Sumber : female.kompas.com, lgindonesiablog.com
Halaman :
1

Ikuti Kami