Membangun Rumah Tangga
Sumber: google

Marriage / 9 May 2014

Kalangan Sendiri

Membangun Rumah Tangga

Puji Astuti Official Writer
6177

Selesaikanlah pekerjaanmu di luar, siapkanlah itu di ladang; baru kemudian dirikanlah rumahmu (Amsal 24:27 TB).

Nasihat ini diberikan oleh raja Salomo kepada setiap orang yang ingin membangun rumah tangga agar terlebih dahulu mempunyai mata pencaharian sebelum menikah. Tanpa pekerjaan yang menetap anda pada akhirnya akan dikejar kecemasan akan hari esok; kecemasan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari; kecemasan akan banyak hal-hal lainnya yang akan dijumpai dalam perjalanan hidup berumah tangga dan pada akhirnya rumah tangga seperti ini akan diwarnai dengan pertengkaran.

Firman Tuhan dalam 2 Tesalonika 3:10 berkata sebagai berikut, "Sebab, juga waktu kami berada di antara kamu, kami memberi peringatan ini kepada kamu: jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan." Bekerja itu penting, mempunyai penghasilan yang tetap itu penting, keinginan untuk berpenghasilan tinggi wajar-wajar saja, tapi yang lebih penting adalah mengetahui tata cara mengatur keuangan dalam berumah tangga. Tidak jarang pertengkaran muncul karena pengeluaran melebihi pemasukan, apa lagi dalam era kartu kredit yang sangat mudah di akses. Mudahnya mendapatkan kartu kredit dan kealpaan dalam mengatur pengeluaran menyebabkan anda dapat terjebak dalam hutang. Firman Tuhan diatas mengatakan jangan makan kalau tidak mau bekerja, ayat ini juga dapat berarti jangan mengeluarkan uang lebih dari budget yang ada; pengeluaran yang melebihi budget yang tersedia menyebabkan anda terjebak dalam hutang yang diwarnai dengan mencicil kartu kredit karena pengeluaran lebih besar dari jumlah budget sesungguhnya.

Hutang kartu kredit yang membengkat dapat menimbulkan stress yang berkepanjangan dan pada akhirnya anda saling menyalahkan. Solusinya sebenarnya sangat mudah, yaitu anda harus mampu mengatur keuangan yang ada. Pada waktu kartu kredit dipergunakan anda sebenarnya sudah harus mengetahui berapa jumlah uang yang ingin dikeluarkan pada saat berbelanja, artinya anda harus mengetahui budget yang tersedia, sehingga pada saat tagihan datang anda tidak perlu kaget atau kuatir bahwa anda tidak dapat membayarnya karena budgetnya memang sudah tersedia tanpa perlu menyicil. Jika anda membiasakan diri anda untuk menyicil tagihan dari pengeluaran kartu kredit anda, maka anda sedang menciptakan sebuah permasalahan dimasa yang akan datang - andalah yang bermasalah karena tidak mengatur budget rumah tangga anda. Karena anda yang menciptakan masalah ini, maka anda pulalah orang yang paling berwenang untuk memperbaikinya, yaitu dengan bertobat dan tidak melakukan kesalahan yang sama.

Tidak jarang penulis menjumpai orang-orang tertentu yang rela mengorbankan kebahagiaan rumah tangga mereka demi kepentingan peribadi, seperti keharusan untuk memiliki barang-barang ber "merek" atau membeli tanpa memiliki kebutuhan terhadap barang yang dibeli. Keharusan berlibur atau shopping ketempat-tempat tertentu dengan memaksakan diri dengan meminjam uang demi penampilan, bukankah ini sesungguhnya merupakan kebodohan peribadi? Anda sesungguhnya tidak perlu mengikuti pola perilaku teman-teman atau tetangga anda yang mungkin sudah sampai pada tingkat penghasilan yang lebih memadai sehingga mereka dapat mengeluarkan lebih dari sebelumnya. Andalah orang yang paling mengetahui kehidupan rumah tangga anda dan penghasilan keluarga anda; karena itu anda jugalah orang yang paling bertanggung jawab terhadap pola pengeluaran keuangan rumah tangga yang ada.

Jika anda mengikuti keinginan daging anda, maka sesungguhnya anda sedang mencelakakan anggota keluarga yang lain yang terbilang dalam rumah tangga anda tersebut. Apakah anda mengeluarkan uang untuk berjudi karena keinginan daging anda? Apakah anda mengeluarkan uang untuk berbelanja pakaian lebih dari yang seharusnya anda keluarkan? Apakah anda meminjam uang untuk berlibur? Apakah menurut anda perilaku anda seperti ini mengganggu kebahagian rumah tangga anda karena uang yang seharusnya dikeluarkan untuk kelangsungan hidup berumah tangga menjadi terganggu karena uang yang seharusnya dipakai untuk kebutuhan rumah tangga telah anda pergunakan karena kepentingan peribadi anda sendiri.

Rumah tangga seharusnya dibangun bukan atas kepentingan peribadi, tapi atas kepentingan bersama, karena dalam rumah tangga tersebut akan muncul anak-anak yang merupakan buah pernikahan anda berdua. Apakah anak-anak anda harus menanggung buah perbuatan anda? Apakah anda pernah memberikan alasan demi menenangkan diri anda dari perasaan tertuduh? Hanya anda dan Tuhan yang tahu.

Seperti yang telah penulis sampaikan diatas tadi, solusinya sangat mudah, yaitu mengetahui tata cara mengelolah uang rumah tangga, karena uang itu milik bersama. Jangan pernah mengeluarkan uang lebih dari budget yang tersedia dan jangan mencicil kartu kredit karena anda dapat terjebak dalam hutang yang akan menumpuk yang dapat menimbulkan stress berat bagi seisi rumah dan pada akhirnya rumah tangga anda akan diwarnai dengan pertengkaran dan saling menyalahkan. Jadi mencegah sebelum terjadi adalah solusi yang terbaik. Semoga bermanfaat dan dapat menjadi berkat.


Penulis

Rev.Dr. Harry Lee, MD.,PsyD

Gembala Restoration Christian Church di Los Angeles - California

www.rccla.org

 

Sumber : Rev.Dr. Harry Lee, MD.,PsyD
Halaman :
1

Ikuti Kami