Tetap Bahagia Meski Tanpa Keturunan, Ini Rahasianya
Sumber: canva.com

Relationship / 11 October 2021

Kalangan Sendiri

Tetap Bahagia Meski Tanpa Keturunan, Ini Rahasianya

Lori Official Writer
9625

Kehadiran anak dalam sebuah pernikahan diyakini oleh banyak orang sebagai sumber utama pemenuhan kebahagiaan dan makna hidup pasangan suami istri. Namun berdasarkan sebuah studi tentang kebahagiaan pernikahan oleh Universitas Terbuka, Inggris menemukan bahwa pasangan tanpa anak tetap memiliki pernikahan yang bahagia.

Studi ini menjelaskan bahwa suami istri yang tak kunjung dianugerahi anak akan lebih merasa dihargai oleh pasangan mereka dibanding dengan mereka yang harus membagi perhatian dengan anak.

Penelitian ini melibatkan lebih dari 5000 pasangan dari segala usia, status dan orientasi seksual pasangan. Banyak dari pasangan menyatakan lebih mendapat kebahagiaan meski tanpa anak. Mereka mengaku justru akan memiliki waktu yang lebih banyak bersama pasangan baik bepergian maupun berbicara tanpa harus membagi waktu dan perhatian untuk anak.

 

Baca Juga: Dia Mengabulkan Jauh Sebelum Aku meminta

 

Kendati begitu, wanita yang terlahir secara kodrati dengan naluri keibuannya tetap saja akan merasa kurang bahagia dengan kehidupan mereka secara keseluruhan. Penelitian ini menemukan bahwa kehadiran buah hati bagi wanita yang kurang bahagia dalam pernikahannya dapat menjadi sumber kebahagiaan dan pengusir kehampaan.

Hal itu tidak terlepas dengan kekhawatiran wanita bilamana pernikahannya akan berujung pada perceraian. Namun Dr. Joanes Riberu dari FKIP Unika Atma Jaya Jakarta menyatakan bahwa pemikiran dan kecemasan wanita disebut wajar. Sebab keluarga yang masih memiliki pemikiran tradisional memandang bahwa kehadiran anak adalah tujuan dari pernikahan.

Padahal, kata Riberu, kebahagiaan pernikahan tidak secara mutlak ditentukan dari hadirnya momongan, meskipun Tuhan menciptakan manusia dengan satu tugas agar menghasilkan keturunan. Seperti tertulis dalam Kejadian 1: 28, “Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi…”.

Namun lebih dari pada itu, ketika pria dan wanita telah dipersatukan dalam ikatan pernikahan, kesatuan itu secara pribadi tidak harus menghasilkan keturunan. Dalam Kejadian 2: 24, tertulis; “Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan istrinya, sehingga keduanya menjadi satu daging”.

Supaya tetap bahagia meski belum dikarunia buah hati di tengah pernikahan, begini rahasianya:

1. Suami istri sepatutnya menyamakan pemahaman pernikahan bahwa keduanya akan tetap hidup bersama dengan bahagia meski tanpa anak.

2. Sama-sama mengetahui kondisi biologis sebelum menikah. Banyak pasangan yang harus menerima kenyataan bahwa ternyata kondisi biologisnya terganggu sehingga tidak dapat menghasilkan keturunan. Dalam hal ini keduanya harus menempuh jalan kesepakatan bersama.

 

Baca Juga: Iman yang Memberikanku Keturunan

 

3. Mengadopsi anak menjadi alternatif yang paling baik dalam sebuah pernikahan yang belum kunjung dianugerahi anak. Dengan kehadiran anak diharapkan dapat semakin mempererat pernikahan.

4. Seperti penelitian Universitas Terbuka di atas, pasangan yang merasakan kebahagiaan tanpa anak akan cenderung meningkatkan kualitas hubungan dengan lebih banyak meluangkan waktu bersama dengan melakukan berbagai aktifitas di luar rumah.

Ingatlah bahwa anak adalah anugerah pelengkap yang dititipkan oleh Tuhan dalam sebuah pernikahan. Dengan itu, bukan berarti pernikahan gagal dan tidak bahagia tanpa keturunan.

 

Apakah kamu rindu supaya pernikahanmu diberkati oleh Tuhan? Yuk dapatkan dukungan doa dari Sahabat 24 kami dengan mengubungi di Whatsapp 0822 1500 2424 atau klik link doa ini: https://bit.ly/ButuhDukunganDoa

Sumber : Telegraph.co.uk | Tabloidnova.com
Halaman :
1

Ikuti Kami