Peran istri dalam sebuah hubungan pernikahan bukanlah peran yang mudah. Faktanya, banyak istri yang tidak menyadari posisi dan tanggung jawabnya terhadap suami seperti yang dikehendaki Tuhan.
Seperti pepatah mengatakan bahwa ‘Dibalik kesuksesan suami, ada istri yang hebat’. Istri menjadi pendukung dalam setiap langkah yang akan diambil oleh suami, baik dalam pekerjaan, keuangan hingga persoalan-persoalan lain yang dihadapi dalam rumah tangga.
Lalu apa dan bagaimana seorang istri dapat memenuhi tanggung jawabnya terhadap suami?
Menyadari panggilan sebagai pasangan
Bila anda ingin menunjukkan rasa sayang anda ingin mendukung suami anda, maka sadarilah terlebih dahulu untuk apa anda ditempatkan sebagai seorang istri bagi laki-laki yang telah menjadi bagian dari kehidupan anda. Penolong dalam hal ini diartikan sebagai pemberi bantuan satu dengan yang lain. Secara mendasa, Tuhan menciptakan wanita karena pria membutuhkan bantuan dari seseorang yang dapat membantunya mengerjakan tanggung jawab.
Dalam Kejadian 2: 18, Tuhan berfirman “Tuhan Allah berfirman: “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.”
Menjadi istri yang unggul
Langkah kedua untuk menjadi seorang penolong bagi suami adalah dengan memiliki karakter yang unggul dan bijaksana. Raja Salomo pernah mengajarkan bahwa : “Istri yang cakap adalah mahkota suaminya, tetapi yang membuat malu adalah seperti penyakit yang membusukkan tulang suaminya (Amsal 12: 4)”.
Seorang wanita yang cakap tidak dipandang dari segi kemolekannya atau fisik semata, melainkan dari keindahan yang terpancar dari dalam dirinya. Mereka adalah wanita-wanita yang berperilaku benar, tangguh dan mencintai Tuhan.
Dalam surat raja Salomo, ia menuliskan bahwa, “Kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia, tetapi isteri yang takut akan Tuhan dipuji-puji (Amsal 31: 30)”.
Menjadi istri yang patuh
Istri yang patuh terhadap suami bukan berarti bahwa istri menerima perlakuan yang tidak pantas dari suami. Bukan berarti pula bahwa istri tidak dapat membantah perkataan suami yang dinilainya salah dan keliru. Namun patuh lebih kepada konteks dimana istri mau turut dipimpin oleh suami sebagai imam dalam membangun hubungan yang berkenan dalam Tuhan.
Dalam Efesus 5 ayat 22 -23, menyatakan bahwa ‘Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh”.
Jadilah pelayan
Sebagai penolong, seorang istri harus mengambil peran sebagai pelayan bagi pasangannya. Sebagai istri, wanita dituntut untuk berkorban. Seperti harus bangun pagi-pagi benar untuk mempersiapkan segala kebuthan suami dan anak-anak.
Namun peran ini akan lebih sempurna bila satu dengan yang lain saling melayani. Hubungan seperti ini tentu akan lebih memperkuat ikatan antara suami dan istri sebagai satu tim yang solid.
Menghormati suami
Saat Paulus memberikan pernyataan tentang hubungan antara suami dan istri, ia menyampaikan: “Bagaimanapun juga, bagi kamu masing-masing berlaku: kasihilah isterimu seperti dirimu sendiri dan isteri hendaklah menghormati suaminya (Efesus 5: 33)”.
Dalam hal ini, istri berperan untuk menghormati suami sebagai kepala keluarga. Suami memiliki otoritas penuh dalam memimpin keluarganya, dengan itu istri ambil bagian dalam menghargai setiap keputusan atau tindakan pasangan.
Baca Juga Artikel Lainnya:
No Matter What, Sebuah Komitmen Pada Pasangan
Para Istri, Pelajari Hal Ini Jika Suami Anda Tertutup
Ini Cara Menyikapi Anak Tipe Pemalu dan Tertutup
Pemerintah dan Publik Upayakan Pembebasan TKI Satinah
Sumber : Covenantkeepers.org/jawaban.com/ls