Sebagai perempuan, tentu memiliki calon pendamping yang mengerti kesibukan perempuan saat ini. Di sisi lain, ada pula sosok dan kriteria yang ideal di mata lelaki meskipun dia sibuk. Seperti apa sih para lelaki memandang sosok perempuan ideal sebagai pendamping mereka. Ini 4 kriteria utama istri ideal di mata suami, yaitu :
Menikah, Keluarga Harus Jadi Prioritas Utama
Banyak wanita yang ingin terus menjalani karir setelah menikah. Namun sesudah menikah, akan ada ‘tuntutan’ untuk menjadikan keluarga sebagai prioritas utama. ”Memasuki alam kedewasaan, seorang laki-laki harus mempersiapkan diri untuk dapat hidup dan menghidupi keluarganya, kaum perempuan juga harus mempersiapkan diri untuk berumah tangga,” ujar Dr. Sarlito Wirawan dalam Psikologi Umum.
Bebas Berkarya Tapi Hargai Suami
Meski memiliki suami dan anak, wanita tetap perlu mengaktualisasikan dirinya dan bersosialisasi. Yang penting adalah tetap saling menghargai. “Jujur saya katakan bahwa kami, para lelaki memiliki ego tinggi, terlebih jika sudah menyangkut harga diri dan berujung pada permasalahan keuangan. Tidak jarang perempuan yang berkarir dan berkarya di luar sana suka lupa dengan prinsip tersebut dan yang malah nantinya akan menyinggung harga diri suami. Padahal, ketika sudah berstatus sebagai istri, perempuan berkarir dan berkarya memang sebatas untuk mengisi waktu luang, bukan untuk mencari penghidupan,” Antariksa, pemilik usaha Production House.
Boleh Mengandalkan Asisten Rumah Tangga, Asalkan…
Bagi wanita karir, membagi waktu antara kerja dan mengurus rumah tentu bukan hal yang mudah. Hal ini akan menyita pikiran dan tenaga, karena itu asisten rumah tangga diperlukan. “Seharian bekerja di kantor dan masih harus mengurus rumah lagi ketika pulang kerja pasti akan sangat menguras tenaga. Saat nanti saya berkeluarga, tentu saya akan mengijinkan istri saya untuk menggunakan asisten rumah tangga untuk meringankan pekerjaan rumah, seperti mencuci atapun menjaga anak. Namun, itu bukan berarti ia bisa menyerahkan semua hal yang berhubungan dengan rumah kepada asisten, tentu ia harus tahu mana hal-hal penting yang harus ditangani langsung,” tutur Muhammad Assad, penulis buku Notes from Qatar.
Baby Sitter Bukan Pengganti Ibu
Sebagai seorang ibu, perempuan harus menempatkan kepentingan anak di atas karir dan suami sekalipun. Kriteria ini menjadi salah satu kriteria ideal bagi laki-laki, yaitu punya istri yang memperhatikan anak-anak mereka, sekalipun mereka bekerja dan anak diasuh baby sitter. Namun baby sitter bukanlah pengganti ibu.
Menurut pakar psikologi, Carl Jung, sifat feminim dalam memelihara hubungan interpersonal (disebut komunal) dapat dilihat dari cara mengasuh, memberi cinta kasih, perlindungan, kepekaan, dan emosi sosiabilitas. Perempuan dituntut sebagai ‘perawat’, namun kepentingan pribadi untuk berkarya juga jangan diabaikan.
Dengan begini, stabilitas rumah tangga terjamin, dan kegiatan pribadi pun dapat dilakukan. Jika terjadi konflik, jangan lupa untuk membahasnya bersama sehingga permasalahan pun bisa diselesaikan.
Baca juga :
Testimoni : Tuhan Memulihkan Rumah Tangga Kami
Forum : Kesaksian "Semua Baik"
Trik Buka Usaha Penyewaan Mainan Anak
Berbagai Jenis Soto di Indonesia (2)
Edensor, Kisah Cinta dan Mimpi Ikal di Negeri Orang
Sumber : fimela.com by lois ho/jawaban.com