Pelajaran Berkeluarga dari Kelahiran Yesus
Sumber: smscs.com

Marriage / 8 December 2013

Kalangan Sendiri

Pelajaran Berkeluarga dari Kelahiran Yesus

Lois Official Writer
7973

Pada saat Maria bertunangan dengan Yusuf, dia diberitahu akan mengandung. Ketika Yusuf mengetahui Maria mengandung, dia hendak menceraikannya diam-diam. Namun, malaikat Tuhan nampak padanya dan memberikannya pengertian. Mereka kemudian menjadi suami istri muda yang membesarkan seorang Juru Selamat. Belajar dari sikap hati mereka saat menghadapi kenyataan tersebut, ada beberapa hal yang bisa kita pelajari, yaitu :

Jadilah Tulus Hati

Yusuf tidak ingin mencemarkan nama istrinya di muka umum ([kitab]matiu1:19[/kitab]) makanya dia ingin menceraikannya diam-diam. Meski di dalam pikirannya, dia merasa Maria mengkhianatinya karena hamil dengan orang lain, dia tetap melakukan hal yang tulus. Respon kita terhadap hal buruk yang terjadi di antara suami-istri menjadi faktor utama yang harus diperhatikan. Apapun yang terjadi, perlihatkanlah hati yang tulus.

Gunakan Pertimbangan dan Bukan Perasaan

Bahkan ketika dia sudah memutuskan hendak menceraikan Maria diam-diam, Yusuf masih mempertimbangkan hal tersebut. Pertimbangan dan akal sehat membantu kita menentukan pilihan apa yang terbaik.

Dengarkan Allah

Di dalam segala keadaan, dengarkanlah Allah. Mungkin Dia tidak berbicara langsung kepada kita seperti kepada Yusuf dengan mengirimkan malaikat, tapi Dia dapat memakai segala cara. Yang penting adalah iman. Suami istri yang pusatnya kepada Allah, tidak akan memikirkan dirinya sendiri tapi melakukan semua hal yang dikatakan Allah.

Jagalah Kekudusan

Menikah adalah keputusan yang berani dilakukan, tapi juga harus berani dipertanggungjawabkan. Sewaktu Maria mengandung, Yusuf menjaga kekudusan hubungan mereka dengan tidak bersetubuh dengan Maria sampai dia melahirkan. Di dalam hidup kita, kitapun perlu menjaga kekudusan. Pengkhianatan dan tidak berkomitmen bukanlah jalan keluar terbaik jika ingin mendapatkan keluarga bahagia.

Jadi di dalam suatu keluarga yang membangun didasarkan pada Tuhan, kita harus mengerti bahwa terkadang kejadian demi kejadian tidak sesuai dengan apa yang kita tahu. Tapi bagaimana respon dan perilaku kita sangat menentukan apa yang akan terjadi di dalam hubungan suami-istri yang kita bina.

 

Baca juga :

Tanda-Tanda Orangtua / Mertua Terlalu Ikut Campur

Mengapa Natal Jadi Sukacita Terbesar dalam Hidup?

Saat Orangtua Ikut Campur Ngurus Anak

Film Terbaik Tentang Kalkun : Free Birds

10 Cara Makan Fast Food Tapi Tetap Sehat

9 Pernikahan Artis Hollywood Tersingkat, Paling Lama 9 Hari Saja

Forum : Bakti Sosial 7 Desember 2013, Mau Ikutan?

Semua Indah, Jangan Menangis Mama

Sambut Natal, Siapkan Makanan Nuansa Merah Hijau

Sumber : alkitab by lois horiyanti/jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami