Terluka Karena Terlalu Mencintai Pasangan
Sumber: sufiuniversity.org

Marriage / 18 July 2013

Kalangan Sendiri

Terluka Karena Terlalu Mencintai Pasangan

Puji Astuti Official Writer
19623

Seorang wanita mengeluhkan bahwa suaminya mulai mengacuhkannya, dan tidak lagi menghargai pendapatnya ataupun mengerti dirinya lagi. Padahal ia sebagai istri telah memberikan segalanya bagi sang suami, bahkan bisa dikatakan bahwa suaminya adalah pusat kehidupannya. Ia tidak mengerti apa yang salah.

Apakah Anda merasa pernah mengalami pengalaman serupa? Jika ya, mungkin Anda terlalu mencintai suami Anda, namun tindakan tersebut ternyata dampaknya tidak seperti yang diharapkan. Apa saja tanda bahwa seseorang terlalu mencintai pasangannya ?

1. Anda selalu berkata "Ya" apapun pendapatnya dan permintaannya

Jika Anda selalu menyetujui pendapatnya dan juga permintaannya, berarti Anda sedang berusaha menyenangkan dia apapun harga yang harus Anda bayarkan. Ini tanda terlalu mencintai yang berbahaya, sebab Anda menjadi tidak jujur terhadap diri sendiri dan juga kepada pasangan Anda. Tidak hanya itu, terlalu banyak kata "ya" juga menunjukkan buruknya komunikasi Anda dengan pasangan, karena tidak ada timbal balik yang jujur.

Bagi wanita, alasan lain untuk selalu menyetujui pendapat pasangannya biasanya adalah menghindari argumentasi dan konflik. Namun dalam sebuah hubungan, adalah wajar memiliki perbedaan pendapat. Selalu memberi persetujuan walau terkadang sebenarnya tidak sepaham dapat membuat seseorang menumpuk emosi yang negatif, yang dapat meledak sewaktu-waktu. Hal ini juga dapat membahayakan kesehatan jiwa seseorang.

2. Mengabaikan hubungan pertemanan Anda

Mereka yang memfokuskan hidupnya untuk pasangan dan juga anak-anaknya akan mengalami tekanan kejiwaan yang berat. Masuk dalam pernikahan dan menjadi pasangan hidup seseorang bukan berarti Anda putus hubungan dengan teman-teman, sahabat ataupun keluarga Anda. Walau keluarga dan pasangan tetap menjadi prioritas utama, namun penting juga tetap menjaga hubungan persahabatan Anda untuk menjaga agar kehidupan sosial Anda tetap seimbang.

3. Kebahagian Anda ditentukan oleh pasangan Anda

Apakah Anda hanya merasa gembira saat pasangan bersama Anda atau saat dia sedang tidak bersama Anda atau dia marah, hal itu membuat Anda merasa tidak berharga? Hati-hati, ini adalah salah satu ciri Anda mempusatkan hidup Anda pada pasangan.

Sangat penting menyadari bahwa kebahagiaan kita tidak ditentukan oleh faktor yang diluar kita, namun harus berasal dari dalam hati kita, yaitu sukacita yang dari Tuhan. Semua faktor yang diluar tidak dapat kita kendalikan, namun kita selalu bisa mengendalikan respon kita, karena itulah mengapa kita bisa berbahagia apapun keadaannya.

Lalu bagaimana cara mencintai pasangan secara benar? Berikut adalah tipsnya:

Tempatkan Tuhan, di atas pasangan Anda dan anak-anak Anda. Cara yang benar mengasihi pasangan Anda adalah dengan bercermin pada kasih Kristus. Pusat kehidupan Anda, dan juga pasangan serta anak-anak Anda adalah Tuhan. Tujuan hidup Anda seharusnya adalah menyenangkan Tuhan, bukan pasangan Anda. Dengan panduan Firman Tuhan, kasihilah pasangan Anda dengan cara yang Tuhan inginkan, yaitu menjadi seorang penolong baginya.

Berikan penundukan diri sebagai hadiah. Ingatlah bahwa penundukan diri berasal dari kehendak bebas Anda, bukan karena paksaan pasangan Anda ataupun karena ingin menyenangkan dirinya. Anda menundukkan diri kepada pasangan Anda sebagai bentuk penghormatan kepadanya, walau Anda dan pasangan Anda memiliki kedudukan yang sama di hadapan Tuhan. Dengan demikian rasa hormat dan kasih satu sama lain dapat bertumbuh bersama.

Sikapi perbedaan dengan cara positif. Berbeda tidak selalu buruk, dengan adanya perbedaan pendapat memberikan perspektif yang berbeda bagi Anda dan pasangan. Responi perbedaan dengan cara yang konstruktif, diskusikan dan temukan jalan keluar bersama. Jangan biarkan ego mengambil alih, mari saling merendahkan hati, sehingga tidak ada salah satu pihak yang merasa menang atau kalah. Pernikahan adalah sebuah win-win solution.

Ingatlah kembali janji pernikahan Anda, bahwa Anda akan mengasihi dia apapun keadaannya, demikian juga sebaliknya. Janji pernikahan bukanlah sebuah kontrak yang bisa Anda ubah ketika ada yang tidak sesuai, tapi sebuah sumpah dihadapan Tuhan dan manusia. Jadi hormatilah sumpah yang telah Anda buat bersamanya, dan setialah.

Baca juga artikel lainnya :

Salahkah Bila Terlalu Mencintai?

Apakah Anda Menikahi Orang Yang Tepat?

Cinta Edi Pada Burung Peliharaan Lunturkan Cintanya Pada Istri

Perut Buncit Menghilang Dengan Konsumsi 6 Makanan Ini

Sumber : Berbagai sumber | Jawaban.com | Puji Astuti
Halaman :
1

Ikuti Kami