Banyak orang yang beranggapan bahwa cinta itu sekali ada akan selalu ada. Ibarat pohon di pinggir jalan yang tidak usah dipelihara namun akan terus bertumbuh dan tiba-tiba daunnya rimbun, dan menjadi tempat berteduh. Namun kenyataannya tidaklah demikian. Cinta antara suami dan istri perlu dipelihara. Penting bagi pasangan suami istri untuk mengenali hal-hal apa saja yang dapat menyuburkan cinta kasih karena tanpa hal-hal tersebut, cinta kasih cenderung akan memudar.
Amsal 31:10-31 memperlihatkan kondisi apa saja yang dapat menumbuhkan cinta dalam kehidupan pernikahan, yaitu:
1. Unsur Kepercayaan
Amsal 31:11, Hati suaminya percaya kepadanya, suaminya tidak akan kekurangan keuntungan.
Amsal 31 merupakan suatu ungkapan penghargaan suami kepada seorang istri, seperti surat cinta seorang suami kepada istrinya yang penuh dengan pengucapan syukur, kekaguman dan penghargaan atas apa yang dia lihat dan ia telah terima dari istrinya. Yang terjadi dalam hubungan cinta ini adalah hati suaminya percaya kepadanya; dengan kata lain cinta itu bisa bertumbuh dengan baik kalau ada unsur kepercayaan.
Kalau kita dipercaya, kita cenderung lebih menumbuhkan cinta kasih pada orang yang mempercayai kita, sebaliknya kalau kita tidak dipercaya kita cenderung kurang bisa mengasihi orang tersebut. Hal ini berlaku dalam segala situasi. Relasi percaya ini akan benar-benar menumbuhkan cinta kasih terhadap pasangan. Kalau suami senantiasa mempertanyakan yang dikatakan oleh istri, sulit bagi istri untuk memberikan cinta kasih yang besar kepada suami. Dinamika kasih dalam segala konteks memerlukan yang namanya kepercayaan.
2. Adanya Perbuatan Baik
Amsal 31:12, Ia berbuat baik kepada suaminya dan tidak berbuat jahat sepanjang umurnya.
Kalau kita menerima perbuatan baik dari seseorang, kita cenderung lebih tergerak untuk mengasihi orang tersebut. Sebaliknya jika yang kita terima perbuatan jahat, akan sulit sekali bagi kita untuk mencintai orang tersebut. Dalam kehidupan suami istri, seringkali perbuatan baik menjadi hal yang dilupakan. Kita beranggapan dengan menjalankan kewajiban masing-masing kita sudah berbuat baik, padahal hal ini sebenarnya tidak cukup. Sentuhan-sentuhan kecil yang mungkin bagi seseorang dianggap tidak begitu bermakna tapi pada dasarnya semua itu menunjukkan itikad baik akhirnya menjadi suatu perbuatan baik bagi si penerima perbuatan tersebut. Reaksi yang akan muncul adalah cinta kasih, sebab cinta kasih cenderung muncul dengan subur sewaktu ada perbuatan baik untuk diterima oleh seseorang.
Perbuatan baik harus dilakukan dengan konsisten. Perbuatan baik harus menjadi ciri kita sehingga pasangan tahu bahwa kita adalah seseorang yang baik. Seseorang yang memang memperhatikan orang lain dan mau menolong arang lain.
3. Suka Bertanggung Jawab
Amsal 31:15, Ia bangun kalau masih malam, lalu menyediakan makanan untuk seisi rumahnya, dan membagi-bagikan tugas kepada pelayan-pelayannya perempuan.
Cinta kasih cenderung bertumbuh dengan kuat jikalau ada rasa tanggung jawab yang kuat. Sulit bagi kita mengasihi seseorang yang kita nilai tidak bertanggung jawab, tidak melakukan tugasnya, tidak melakukan kewajibannya.
4. Keputusan Atau Tindakan Yang Berhikmat
Amsal 31:16, Ia membeli sebuah ladang yang diingininya, dan dari hasil tangannya kebun anggur ditanaminya.
Keputusan atau tindakan yang berhikmat merupakan kondisi yang penting untuk munculnya cinta kasih. Seringkali seseorang mengeluh bagaimana sulitnya ia mengasihi pasangannya yang terus-menerus melakukan kesalahan, mengambil keputusan yang bodoh dan tidak berpikir panjang. Cinta kasih mudah bertumbuh, atau cenderung bisa bertumbuh subur jika ada unsur hikmat, sehingga keputusan dan tindakan yang diambil memang keputusan yang diambil dengan pikiran matang dan berhikmat. Tanpa hikmat kebodohan-kebodohanlah yang mewarnai keputusan dan akhirnya banyak kekeliruan yang dilakukan. Dalam kondisi yang demikian sukar bagi cinta kasih untuk bertumbuh.
Suami dan istri harus mengambil waktu untuk berdiskusi dalam pengambilan keputusan dan keputusan yang dipikirkan dengan matang akan menghasilkan juga keputusan yang lebih baik. Proses pengambilan keputusan itu lebih penting daripada hasil keputusannya, sebab hasil keputusan tergantung pada banyak faktor yang kadang-kadang memang di luar kendali kita. Namun prosesnya yaitu misalnya mengambil waktu, memikirkan segala aspek, itu adalah bagian dalam pengambilan keputusan yang memang harus dilewati. Jangan sampai suami istri mengambil keputusan dengan gegabah, karena akan mempengaruhi satu keluarga dan kalau ini terjadi berkali-kali akan berpotensi besar mengurangi bobot cinta kasih.
Nantikan 4 kondisi berikutnya yang akan membuat Anda tercengang-cengang bagaimana hal-hal kecil dan sederhana dapat membawa dampak besar dalam kehidupan pernikahan. (Bersambung...)
Baca Juga: