Rata-rata pernikahan di Indonesia terjadi pada usia 23 tahun sampai 26 tahun. Ada yang menikah di atas usia tersebut, namun ada pula yang menikah di usia muda. Ada banyak alasan dan latar belakang yang menyebabkan perbedaan tersebut. Di jaman sekarang, menikah di usia muda bukan tren yang membanggakan seperti dulu. Namun, selalu ada untung ruginya. Ini beberapa untung rugi saat menikah muda, yaitu :
Keuntungan
-Di usia muda, wanita yang masih muda dalam keadaan semangat sehingga ada energi besar untuk mengurus suami dan anak.
-Pemikiran wanita muda relative masih polos dan tidak terbebani banyak hal sehingga bisa lebih fokus pada rumah tangganya.
-Kondisi kesehatan wanita muda lebih baik sehingga kesiapan untuk hamil dan melahirkan lebih aman untuk kesehatannya dan si buah hati.
-Wanita muda memiliki banyak orang yang bisa dimintai bantuan. Teman-temannya masih banyak yang lajang, orangtua masih relatif muda dan sehat, ada banyak senior lain yang bisa dimintai pendapat baik keluarga besar maupun rekan sejawat.
-Lebih banyak waktu mengenal karakter suami. Jika pasangan muda bisa mengelola konflik dengan baik, ikatan pernikahan justru semakin erat.
Kerugian
-Setelah menikah tentu kaget melihat rutinitas baru dan harus banyak mengalami perubahan gaya hidup. Hal ini juga membuatnya harus menyesuaikan beberapa hal yang sebelumnya dia nikmati.
-Tidak sedikit yang melihat suaminya berubah, tidak lagi sempurna ataupun manis. Ini bahayanya menikah muda tanpa memperhatikan sisi baik buruk pasangan.
-Banyak wanita muda yang merasa telah kehilangan masa mudanya untuk keluarga dan fokus membesarkan anak-anak, sementara teman sebaya mereka bersenang-senang.
-Biasanya pemikiran wanita muda masih belum matang. Dia belum mengenal dirinya sendiri dan cenderung masih ikut arus. Belum juga memahami apa keinginan terbesar dalam hidupnya, hal ini tambah berbahaya jika menikah dengan pria yang salah.
-Merawat dan mengasuh anak bukan pekerjaan mudah dan kadang membuat stress karena apa yang mereka impikan adalah cinta namun lupa memikirkan tentang pengorbanan yang harus dilakukan.
-Seiring berjalannya waktu, terkadang ada perasaan menyesal dalam sebagian diri mereka karena tidak dapat mencapai apa yang mereka impikan sebagai seorang pribadi, karena merasa telah menghabiskan semua waktunya untuk suami dan anak-anak, tapi tidak semua wanita mengalaminya.
Sekali lagi, semua itu merupakan pilihan dari kita masing-masing. Di usia berapapun kita menikah, atasi segala rintangan dalam bahtera rumah tangga dengan baik. Maka, pernikahan akan menjadi media yang dapat memberikan kebahagiaan dan pelajaran yang menyenangkan.
Baca juga :
Berbagai Jenis Pelecehan di Tempat Kerja
Anak Kecil Korban Pelecehan Seksual Bisa Memakai Terapi Ini
Marmut Merah Jambu, Kisah Cinta Pertama Dika di SMA
Percantik Rumah dengan Modal Minimalis
4 Hal yang Mengguncang Menkominfo di Mei 2014
Sumber : vemale.com by lois ho/jawaban.com