Kebutuhan untuk berhubungan seks bukanlah dosa dan hal yang najis. Kebutuhan seks diciptakan oleh TUHAN Yang Maha Suci karena organ seks diciptakan/dirancang oleh TUHAN. Itu artinya seks dan hubungan seks merupakan sesuatu yang wajar, normal, baik dan suci, asalkan dilakukan oleh pasangan suami isteri.
Seks dan hubungan seks menjadi sesuatu yang najis, salah dan bahkan jahat di mata TUHAN bila dilakukan bukan dengan pasangan yang sudah diberkati, bila dilakukan bukan dengan lawan jenis, bila dilakukan dengan binatang dan bila terjadi penyimpangan seksual.
Bagi pria kebutuhan seks atau kebutuhan keintiman biologis menjadi urutan nomor dua setelah kebutuhan makan dan minum. Banyak wanita atau isteri tidak menyadari akan hal ini dan beranggapan bahwa suaminya tidak mengasihinya dan hanya bernafsu kepadanya.
Pandangan isteri atau wanita seperti itu adalah salah dan keliru. Ini bukan mempermasalahkan soal mengasihi atau tidak mengasihi. Ini juga bukan mempermasalahkan kata ‘agape’ dan ‘eros’. Ini lebih mempermasalahkan jumlah hormon dan kebutuhan biologis pasangan kita.
Justru bila kita memiliki kasih agape maka kita bersedia dengan rela hati untuk melayani isteri maupun suami saat ia sedang membutuhkan hubungan seks atau saat hormonnya meningkat.
Lagipula kasih eros bukanlah dosa karena itu juga diciptakan TUHAN dan ada pada setiap manusia yang normal.
Aktivitas seksual memang sangat penting dilakukan untuk menjaga keintiman satu sama lain. Bercinta yang dilakukan minimal sepekan sekali juga sudah dipercaya bisa menjaga gairah dan tetap merekatkan hubungan masing-masing. Meski tidak dalam suasana hati yang baik, sebaiknya tetap motivasi diri dan pikiran agar bisa menerima rangsangan.
Walau peselingkuhan tidak bisa dibenarkan apa pun alasannya, namun tahukah Anda kenapa perselingkuhan bisa terjadi? Alasannya sangat sederhana, karena satu pihak kebutuhan seksnya tidak terpenuhi, sementara dorongan seks tetap terus ada. Bahkan bagi pria ada masa puber kedua.
Karena itu mari tempatkan semua secara proporsional pada tempat dan ukurannya, sebagaimana TUHAN merancang seks, nafsu, cinta, eros, asmara dan gairahnya.
Jangan anti seks, karena sekali lagi seks itu diberikan TUHAN untuk dinikmati manusia. Kita harus belajar untuk memenuhi kebutuhan seks pasangan. Selain untuk menyenangkan pasangan, keintiman seks baik untuk kesehatan diri sendiri, sama seperti kebutuhan makan, minum, istirahat dan kebutuhan kesehatan lainnya.
Baca Juga:
Tuhan Yang Lembut dan Rendah Hati
Makanan Penambah Umur Panjang (Part 1)
10 Cara Ajar Anak Membangun Hubungan Sehat (Sesi 1)
Mencapai 2 Juta Penonton, '5CM' Siap Go International
Kontroversi Perlu Tidaknya Rematch 5: Marquez vs Pacman
Sumber : banyak sumber / jp.mamora