Kepolisian Negara  Abaikan Laporan Tentang Kekerasan Antar Agama

Nasional / 5 February 2013

Kalangan Sendiri

Kepolisian Negara Abaikan Laporan Tentang Kekerasan Antar Agama

Zee Official Writer
4691

Kepolisian Negara Republik Indonesia mengabaikan laporan yang menyiratkan keterlibatan mereka dalam kekerasan yang terjadi pada kaum minoritas beragama di Indonesia. Mereka menyatakan bahwa pihak Polisi Nasional telah mengambil tindakan untuk menangani pihak-pihak yang telah melanggar hukum.

“Tidak ada perlakuan khusus. Polisi selalu menangani apabila ada tindakan yang melanggar hukum,” ujar juru bicara Kepolisian Agus Rianto Jumat lalu.

Namun Agus juga menyiratkan bahwa dalam beberapa kasus, polisi tidak bisa semata melindungi kaum minoritas.

“Apabila pada kasus tertentu jumlah massa yang terlibat melebihi jumlah polisi, pengecualian bisa saja terjadi,” kata Agus di markas Kepolisian Negara di Jakarta Selatan.

Laporan Human Rights Watch sebelumnya menyebutkan bahwa Indonesia telah ‘tunduk’ pada kekuasaan massa sehingga kekerasan dan diskriminasi terjadi pada kaum minoritas beragama seperti Ahmadiyah, Bahai, Kristen, dan Shia.

Jendral Kepolisian Timur Pandopo mengatakan bahwa polisi akan memusatkan fokus pada konflik-konflik yang melibatkan massa, termasuk konflik perbedaan agama, dan akan menanganinya dengan lebih teliti dan hati-hati.

“Prioritas kami tahun ini: korupsi, terorisme, dan konflik sosial,” kata Timur seleai pertemuan rutin hari Kamis.

Sebagai respon dari kritik yang diberikan oleh HRW, Agus meminta seluruh masyarakat untuk memjaga kedamaian dan toleransi antar umat beragama, “Kami berharap masyarakat untuk benar-benar memahami bahwa mereka tidak seharusnya main hakim sendiri. Tolonglah saling menghargai satu sama lain. Kekerasan tidak akan menyelesaikan masalah kita,” kata Agus.

Kekerasan terhadap kaum minoritas beragama yang terjadi di Indonesia telah menjadi salah satu konflik yang sangat populer di komunitas internasional. Penanganan yang dilakukan oleh pihak berwajib selama ini terbukti sangat tidak memberikan hasil yang cukup signifikan. Sebagai pihak yang berwenang, hendaknya pemerintah dan kepolisian dapat bertindak lebih tegas agar kekerasan ini tidak lagi menimpa kaum minoritas beragama melihat bahwa Indonesia berlandaskan Bhineka Tunggal Ika yang menjunjung tinggi kebebasan beragama, dan bukannya melarikan diri dari tanggung jawab mereka.


Baca juga artikel lainnya:

Sri Sultan Tetap Dipercaya Jaga Pluralisme

Wanda: Raffi dan Teman-temannya Harusnya Kapok

Paus Koptik Mesir : Saya Harap Gereja Dapat Menjadi Satu

Sumber : thejakartapost.com / Zee
Halaman :
1

Ikuti Kami