Jika anda pernah menonton film “Facing The Giants” tentang pelatih yang memakai kekuatan Firman Tuhan untuk memotivasi tim American football sukses dan berjaya pada tingkat universitas skala nasional, hal yang sama dipakai juga oleh klub sepakbola dari dalam negeri yang seakan tidak pernah habis melahirkan talenta muda berbakat, Persipura Jayapura.
Dalam wawancara dengan kompas.com, pelatih Persipura asal Brasil Jacksen F Tiago terkait juga dengan sanksi indisipliner terhadap dua pemainnya Boaz Solossa dan Titus Bonai oleh pelatih Timnas Indonesia Alfred Riedl, menuturkan bahwa metode kepelatihannya adalah kebebasan yang bertanggung jawab. "Kita bukan tentara. Kita tidak ada pedoman displin. Yang kita punya memberi wawasan kepada pemain. Kalau ada tindakan indispliner yang tidak bisa ditoleransi, jelas ada sanksi. Namun, semua yang kita lakukan memberikan wawasan dan kebebasan, supaya pemain jadi bijak. Mereka biar bisa jadi manusia tanpa kita. " Ujar mantan bomber Persebaya Surabaya itu.
Kiat membentuk kebersamaan dengan pola pikir positif pada akhirnya diakui Jacksen menjadikan para pemain persipura menjadi pribadi yang lebih tenang. "Kebersamaan dari anak-anak yang dibangun sejak lama. Selain itu, banyak penderitaan yang dialami di Papua sehingga sepak bola yang menjadi kebanggaan. Itu yang membuat mereka bermain dengan hati yang membara betul. Tinggal kita berupaya membentuknya menjadi kekuatan yang positif. Biar mereka tidak emosional dalam mengeluarkan kemampuan yang mereka punya. Makanya, sekarang Anda lihat mulai lebih tenang dalam bermain. Dulu Papua sering emosional dan ribut. Sekarang mereka lebih tenang."
Dan Jacksen pun membuka juga rahasia sukses Persipura menjelma menjadi kuda hitam di persepakbolaan Indonesia. "Selain itu, persekutuan kita. Sentuhan rohani itu dampaknya luar biasa kepada anak-anak. Setiap hari Minggu, sudah pasti kami melakukan ibadah. Kalau kita besok mau bertanding, kita datangkan pendeta malamnya. Misalnya di Jakarta, kita datangkan pendeta. Kalau di Papua, kita punya tim pendeta. Ada enam atau tujuh pendeta yang memimpin ibadah kita. Kadang kalau ada pemain yang memiliki persoalan, mereka berdoa khusus untuk pemain." Tandasnya.
Diakui Jacksen mukjizat selalu terjadi kemanapun Persipura pergi karena motivasi positif yang selalu ditanamkan dengan menyebut nama Tuhan juga setiap ayat dari Alkitab. "Setiap rapat, kita selalu menyebut nama Tuhan. Kita menutup rapat pertandingan dengan ayat dari Alkitab. Kita bicara, jangan menghalangi Tuhan. Biarkan Tuhan bekerja. Kalian tingggal bekerja dengan sepenuh hati. Tuhan akan buka jalan hasil yang kita inginkan. Puji Tuhan sampai saat ini, mereka bisa melihat mukjizat-mukjizat yang terjadi."
Satu pertanyaan dari kapten Timnas Firman Utina yang disampaikan melalui wawancara ini mengenai peluang Persipura menjuarai Liga Super Indonesia dijawab Jacksen dengan penuh iman. "Saya selalu bilang, harapan besar. Tinggal kita bekerja keras dan sungguh hati. Semoga Tuhan buka jalan. Yang penting bekerja keras." Seperti adagium berbunyi Do Your Best and Let God Do The Rest..
Sumber : kompas.com/DPT