Dua orang yang diidentifikasi sebagai kelompok fundamentalis menyerang Gereja Protestan, the Assembly of God Church, di Peshawar Khyber Pakhtunkhwa Pakistan, Jumat (5/7). Mereka membunuh seorang petugas kepolisian yang saat itu tengah berjaga-jaga di lingkungan gereja.
Ketegangan ini adalah buntut dari pernyataan walikota Khyber Pakhtunkhwa, Pervez Khattak yang menyatakan bahwa umat Islam tidak boleh menjadi petugas kebersihan kota ataupunpetugas bagian umum, dan hanya umat minoritas saja yang boleh melakukan pekerjaan itu.
“Pernyataanya jelas sebuah tindakan diskriminasi. Sesuatu yang memalukan baginya, dimana dia lari dari semangat kelompok partainya yang ingin berjuang demi perubahan, perdamaian, keadilan, kesetaraan dan penghormatan bagi setiap orang. Bahkan untuk agam dan minoritas,” ungkap Josep Edward dari keuskupan Lahore.
Pernyataan ini membuat kelompok minoritas bereaksi dengan meminta Khattak segera mengundurkan diri. Setelah reaksi itu, dua orang dari kelompok fundamentalis segera menyerang gereja. Mereka memukuli seorang polisi yang mencegat mereka hingga tewas.
Hingga saat ini propinsi Khyber Pakhtunkhwa tetap menjadi daerah yang mengkampanyekan perang melawan terorisme. Didaerah ini ratusan serangan telah terjadi dengan 22.000 jiwa yang melayang dalam lima tahun terakhir.
Baca Juga Artikel Lain: