Abraham Alex Tanuseputra Diduga Palsukan Akte Pendirian Gereja

Internasional / 18 February 2013

Kalangan Sendiri

Abraham Alex Tanuseputra Diduga Palsukan Akte Pendirian Gereja

Budhi Marpaung Official Writer
21561

Gembala Senior Gereja Bethany Indonesia, Pendeta (Pdt) Abraham Alex Tanuseputra mendapat somasi dari rekan sejawatnya, Pdt Ir. Leonard Limato.

Sebagaimana dikemukakan kuasa hukum Leonard, George Hadiwiyanto, kliennya melayangkan somasi karena kliennya menilai Pendeta Alex – demikian Pendeta Abraham Alex Tanuseputra - telah sepihak mengubah akte pendirian gereja.

Untuk diketahui, Pdt Ir. Leonard Limato mengklaim dirinya sebagai salah seorang dari empat pendiri Gereja Bethany Indonesia.  

"Selepas masa tugasnya di tahun 2007, Pdt Alex bahkan tiba-tiba mengubah akte pendirian gereja. Bahwa mensahkan dirinya menjadi satu-satunya pendiri Sinode GBI. Semua tata dasar dan tata tertib dirombak," ujar George Hadiwiyanto sebagaimana dikutip dari detiksurabaya.com, Minggu (17/2/2013).

George mengaku pihaknya telah melayangkan somasi kepada Pdt Alex sejak pertengahan Januari 2013. Namun, George hanya mendapat balasan dari pihak notaris yang menggarap perubahan akte pendirian.

"Notaris sudah mengakui bila perubahan akte pendirian yang dilakukan Pdt Alex itu tidak benar. Notaris mengakui telah melakukan kesalahan. Dan menyatakan bahwa akte yang baru itu tidak sesuai dengan tata dasar dan tata tertib Sinode GBI. Itu artinya, akte pendirian yang baru itu tidak sah," papar dia.

Namun begitu, George berharap pihak Pdt Alex mau menyelesaikan persoalan ini sesuai cara kekeluargaan. Karena jika tidak, kliennya melalui kuasa hukum (yakni dirinya dan tim, red) telah berencana mengaudit keuangan Sinode GBI yang dicurigai mengalami pencucian uang (Money Laundering).

Sementara itu, kuasa hukum Gereja Bethany Indonesia, Soemarso, SH, yang dihubungi via sms oleh jurnalis Surabaya Pagi enggan mengomentari permasalahan antara Pdt Ir. Leonard Limato dengan Pdt Abraham Alex Tanuseputra.

Dalam pesan singkat yang dikirimkan, ia mengatakan masalah tersebut adalah masalah organisasi sehingga seharusnya penyelesaiannya pun dilakukan di lingkungan organisasi saja.  “Saya no comment. Soal permasalahan ini saya kembalikan ke organisasi saja. Sebab apapun ini masalah internal, jadi lebih baik ini diselesaikan di dalam organisasi,” ujar Soemarso seperti dilansir Surabayapagi.com.

Tidak ada persoalan yang terlalu sulit untuk diselesaikan. Dengan kerendahan hati dan saling menghargai maka apapun masalahnya bisa diselesaikan dengan dialog.

Baca juga : 

Kisah Nyata Suami yang Senang Menyakiti Hati Istrinya

Forum JC : Ide Untuk Pertemuan JCers Berikutnya

Menjadi Teman yang Baik  

Mitos-Mitos Keliru Tentang Kanker  

Kuserahkan Hidupku, Andalkan Sisi Keintiman

Kalung Mutiara Putih  

Atasi Masalah-Masalah Kesehatan Ini Dengan Coklat

Sumber : detiksurabaya; surabayapagi.com / budhianto marpaung
Halaman :
1

Ikuti Kami