Seorang pria Pakistan, Younas Masih, 55, tewas tertembak pada Kamis lalu dalam perjalanannya ke rumah.
Sebuah sumber mengatakan bahwa pelaku tidak dikenal menembak mati Younas setelah dia mengalami serangan penganiayaan atas imannya dari rekan-rekan kerjanya.
Younas dikenal sebagai seorang Kristen taat dan terlibat dalam kegiatan gereja lokal. Akan tetapi, sebuah sumber lokal mengatakan kepada AsiaNews bahwa rekan-rekan kerjanya yang berasal dari kelompok mayoritas memaksanya untuk meninggalkan kepercayaannya.
Selain itu, rekan-rekannya kerap mengancam dan menekan Younas. Kamis lalu, rekan-rekannya kembali berusaha menekan Younas dan memaksanya untuk pindah keyakinan. Namun, Younas tetap mempertahankan imannya hingga pada akhirnya mereka terlibat perdebatan sengit.
Kasus pembunuhan ini akhirnya dilaporkan ke polisi setempat. Akan tetapi, pihak polisis menolak untuk mengusut tuntas kasus tersebut.
Sejumlah kelompok seperti Masihi Foundation dan Life for All mengutuk pembunuhan itu dan mereka mengecam keras sikap polisi dan otoritas lokal yang kerap bertindak tidak adil terhadap kelompok minoritas.
Fr James Chand, seorang pendeta di Quetta mengatakan, “membunuh seseorang karena imannya adalah sebuah tragedi yang memilukan.”
Selain itu, Chand juga mengatakan, “Kami menuntut perlindungan atas kehidupan dan kesejahteraan kaum minoritas di Pakistan. Pihak berwenang harus memastikan dan menjaga hak-hak kaum minoritas dan melindungi mereka dari kebencian dan kekerasan.”
Baca juga artikel yang lain:
Pengkotbah Arab Terkenal Memperkosa Putrinya Hingga Meninggal
Tuhan Penentu Kemenangan di Super Bowl
Keripik "Virgin Mary" Menuai Protes Umat Katolik
Hidup Muhammad Ali Tidak Lama Lagi
Produser Al-Jazeera English Online Tewas Di Libanon
Anjing ini Hampir Mati Karena Diduga Gay
Insiden Penembakan Depan Gereja El Shaddai Widuran Solo
Kisah Kekristenan "The Bible" Segera Dirilis
Sumber : asianews.it/Eva