Senjata Nuklir Kalahkan Hak Asasi Manusia

Internasional / 30 January 2013

Kalangan Sendiri

Senjata Nuklir Kalahkan Hak Asasi Manusia

Zee Official Writer
3165

Ambisi senjata nuklir Korea Utara karena kecaman Dewan Keamanan PBB awal minggu lalu atas percobaan misil pada bulan Desember telah menjadi topik yang dibahas hampir seluruh media masa dan menutup berita-berita mengenai penganiayaan terhadap umat Kristen.

Korea Utara memberikan respon agresif dengan bersumpah akan tetap mengembangkan program nuklir mereka dan menunjuk Amerika sebagai “musuh bebuyutan orang-orang Korea”.

Berita tersebut begitu heboh dan membuat beberapa pihak bertanya-tanya, “Bagaimana dengan gereja-gereja yang teraniaya?”

Jerry Dykstra dari Yayasan Kristen Open Doors berpendapat, “Itulah mengapa kita harus mengingatkan media bahwa kita harus berkampanye membela umat-umat Kristen itu dan menengok ada apa di balik berita tes-tes nuklir tersebut.

Minggu lalu, Open Doors telah mengumumkan tewasnya dua orang penduduk Korea Utara oleh pemerintah karena iman Kristen mereka, dan Dykstra percaya bahwa berita itu hanya yang kelihatan saja karena Open Doors sendiri belum bisa memastikan berapa orang yang telah tewas karena mereka percaya pada Tuhan Yesus.

Korea Utara yang kini telah menduduki peringkat atas daftar pengawasan Open Doors selama 11 tahun telah menjadi negara terparah yang melakukan penyiksaan terhadap umat Kristen, dan pemimpinnya yang terbaru, Kim Jong Un, tidak merubah apapun.

“Sejak Kim Jong Un, penganiayaan malah semakin bertambah. Dia menunjukkan style yang berbeda dari ayahnya dan lebih mirip kakeknya. Hanya saja dia berusaha untuk lebih “baik hati”. Tapi tentu saja ini hanya permainan,” kata Dykstra.

Dykstra juga beranggapan bahwa Kim Jong Un yang masih muda hanya ini membuktikan kemampuannya. Ia menyebutkan bahwa beberapa bulan ke depan akan banyak pernyataan retoris akan dikemukakan oleh Korea Utara bahwa Kim Jong Un masih pemanasan saja, Kim Jong Un lah bos di sana, dan hanya dialah orang yang harus diperhitungkan.

“Dan itu akan berarti penganiayaan besar bagi umat Kristen,” kata Dykstra menjelaskan.

Dari 200.000 tahanan politik di penjara penampungan Korea Utara (yang biasa disebut gulags), 40.000-70.000 merupakan pengikut Kristus.

Oleh karena itu sebagai sesame umat Kristen, marilah kita berdoa kepada Tuhan untuk keselamatan saudara kita karena hanya Dialah yang bisa memberikan keajaiban bagi kita dan mereka.


Baca juga artikel lainnya:

Kebakaran Klub Malam di Brazil, 245 Tewas

Habibie & Ainun, Perjalanan Cinta Dua Insan

Dituduh Oleh Hati Nurani

Sumber : christiantelegraph.com / Zee
Halaman :
1

Ikuti Kami