Kelompok Kristen mengkritik Perdana Menteri Inggris David Cameron setelah ia menyarankan gereja-gereja agar " tidak mengunci akses masuk" orang-orang yang gay, biseksual atau transgender.
Rev Rod Thomas, Ketua Reform, Jaringan evangelis konservatif Gereja di Inggris, mengatakan menyesalkan komentar sang pemimpin pemerintahan di negara Ratu Elizabeth II itu.
Menurut Thomas, pendapat bahwa gereja 'mengunci akses masuk' pecinta sesama jenis ke gereja adalah sebuah "salah penafsiran" yang dilakukan oleh Cameron.
"Sebagai orang Kristen kita mendukung dan menunjukkan pelayanan pastoral dan cinta untuk semua anggota masyarakat (tanpa terkecuali), ini selaras dengan perintah Kristus untuk mengasihi sesama kita seperti diri kita sendiri," ujarnya.
"Namun misi Gereja adalah membawa firman Allah untuk dunia. Allah merancang pernikahan sebagai persatuan satu pria dan satu wanita, mencerminkan persatuan Kristus sebagai mempelai pria dan gereja-Nya sebagai pengantinnya. Tujuan itu tidak akan pernah berubah”
"Allah bukanlah seseorang yang dapat diajak negoisasi bahkan oleh PM Cameron sendiri”
"Kami benar-benar menyangkal bahwa dengan mendukung definisi pernikahan alkitabiah maka orang sedang 'terkunci' untuk bertemu dengan Tuhan Yesus Kristus dan mengalami kasih-Nya yang mengubahkan."
Cameron menjadi tuan rumah bagi kelompok masyarakat lesbian, gay, biseksual dan transgender di Downing Street pada Selasa (24/7) lalu.
Dalam pertemuan itu, ia mengatakan kepada para tamu bahwa Pemerintah akan berjuang melegislasi pernikahan gay dan "berkomitmen mengubah hukum dan juga budaya".
Sang PM bahkan berjanji mendukung adanya pernikahan gay meskipun sejumlah oposisi dalam partainya menentang hal itu.
Sehubungan gereja, Cameron mengatakan bahwa itu adalah "masalah yang sangat rumit dan sulit", tetapi ia sungguh-sungguh memercayai "bahwa semua lembaga sudah seharusnya terbuka terhadap isu ini demi kesetaraan, dan Gereja tidak boleh mengunci orang-orang gay, atau biseksual atau transgender untuk menjadi anggota penuh dari gereja itu, karena banyak orang dengan pandangan Kristen yang kuat juga adalah gay".
Alkitab secara tegas mengatakan bahwa tidak ada tempat bagi para banci untuk masuk ke dalam kerajaan-Nya. Ini berarti Tuhan tidak menginginkan adanya orang-orang yang memiliki disorientasi seksual berada bersama-Nya.
Ketika Tuhan melakukan ini bukan karena Tuhan memang sudah menginginkan para kelompok lesbian, gay, biseksual, transgender berada di tempat dimana banyak kertak gigi dan raungan kesakitan, tetapi semata-mata karena Tuhan mau manusia menyadari siapakah dirinya dan siapakah menciptakannya. Jika Tuhan menciptakan Anda sebagai pria, jadi seorang pria sejati, namun apabila Anda seorang wanita, jadilah wanita yang sebagaimana adanya wanita.
Baca juga:
Dalam Penyangkalan Diri Ada Pengorbanan
Forum JC : Kopdar Photo Hunting
Sumber : christiantoday.com / budhianto marpaung