Agaknya cerita mengenai pengkhianatan Yudas Iskariot terhadap Tuhan Yesus menjadi label ataupun sebutan paling menyakitkan ketika hal itu disamakan dengan kehidupan seseorang saat ini melalui perilaku yang dianggap berkhianat. Pada tahun ini dunia lapangan hijau lah yang sekali lagi menyerukan label pengkhianat terhadap pemain atau pelatih yang “menyeberang” ke klub lain ataupun yang dianggap rival.
Memang menjadi hal biasa terjadi pada dua klub raksasa Spanyol sekaligus musuh abadi Real Madrid dan Barcelona dimana terjadi saling perpindahan pemain, yang membuat pemain tersebut akan mendapat caci maki dan label penghianat. Ketika pada transfer januari lalu Fernando Torres memutuskan pindah ke Chelsea, para pendukung Liverpool pun sontak menyebutnya dengan Yudas si pengkhianat. Namun yang paling parah mengalami hal ini adalah pelatih baru Inter Milan Leonardo, yang notabene mantan punggawa dan pelatih Milan musim sebelumnya.
Leo harus rela dicap pengkhianat oleh pendukung Milan atau Milanisti pada pertandingan yang berakhir dengan kemenangan Milan 3-0 tanpa balas. Siulan, ejekan, serangan sinar laser dari pendukung Milan pun datang bertubi-tubi mengganggu konsentrasi pelatih asal Brasil ini. Bahkan, suporter garis keras Milan membentangkan spanduk besar dengan maksud menyindir Leo. Dalam spanduk tersebut tergambar The Last Supper, Perjamuan Terakhir karya Leonardo da Vinci dengan tulisan "Guida Interista (Yudas Inter)".
Menanggapi hal tersebut Leo pun hanya berkomentar. "Saya menghormati pendukung Milan. Saya mengetahui yang saya alami bersama mereka. Saya bangga dengan segalanya. Tidak ada analisis untuk hal itu. Aku melihat dan mendengar ucapan selamat datang yang mereka berikan. Namun, saya menghormati siapa pun," ucap Leo. Dua gol Alexandre Pato dan satu penalti Cassano sukses melipat Nerazzuri dalam Derby Della Madonina tahun ini, setelah pada pertemuan pertama Milan juga membungkam Inter melalui gol tunggal mantan pemainnya Zlatan Ibrahimovic.
Pesan tersirat dalam kejadian ini adalah bahwa kita harus siap menerima segala resiko dan tanggungjawab atas setiap pilihan kita. Karena setiap keputusan yang dipilih dapat menyebabkan reaksi dari pribadi disekeliling kita. satu pertanyaan motivasionalnya adalah apakah label penghianat itu membuat kita terjatuh ataukah semakin termotivasi untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi? Anda sendiri yang dapat menjawabnya.
Sumber : Jawaban.com/DPT