Mengawali tahun 2014, ada banyak resolusi-resolusi yang masih segar untuk dieksekusi. Wajar jika awal tahun dibuka dengan usaha-usaha perbaikan dan peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, karena kita percaya kesempatan untuk hidup lebih baik masih disediakan oleh Tuhan, salah satunya dalam area keuangan. Untuk itu, mari kita sambut tahun 2014 dengan lima langkah mempersiapkan keuangan yang sehat, seperti dikutip dari Jerry & Trisya.
#1 Mengendalikan pengeluaran
Kita bisa memiliki gaji puluhan juta per bulan, memiliki investasi di properti dan emas, dan menguasai ilmu saham secerdas-cerdasnya—namun tetap saja itu itu tidak menghasilkan perubahan yang signifikan dalam keuangan jika kita tidak mampu mengendalikan pengeluaran.
Untuk itu, mulailah dengan membuat catatan pengeluaran pribadi, misalnya seperti yang berikut ini:
-catat pengeluaran harian secara detil
-alokasikan pengeluaran untuk beberapa hal seperi makan, rekreasi, transportasi, donasi, pendidikan, kesehatan, dll
-totalkan semua pengeluaran di akhir bulan
-temukan 3 pengeluaran terbesar
-temukan apakah Anda defisit (pengeluaran lebih besar daripada pendapatan) atau surplus (pendapatan lebih besar daripada pengeluaran)
#2 Perpuluhan
Sebagai orang Kristen, jangan menganggap perpuluhan sebagai beban, melainkan bentuk ketaatan kepada Tuhan. Pemberian perpuluhan menunjukkan Anda mengundang Tuhan agar turut campur dalam keuangan Anda. Dalam menyerahkan perpuluhan setiap bulan tentu diperlukan komitmen dan iman, tetapi percayalah berkat dari-Nya tidak akan pernah lalai datang kepada Anda saat Anda taat.
#3 Urus keuangan Anda dengan kejujuran
Sekecil apapun itu, kita harus memastikan kehidupan keuangan kita bersih dari segala tindakan yang tidak jujur. Mengapa? Karena Yesus mengatakan, “Jadi, jikalau kamu tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan kepadamu harta yang sesungguhnya?” (Lukas 16:11)
Bersihkan keuangan kita, sesepele apapun itu. Misalnya, jika ada sebagian dari penghasilan yang sebenarnya datang dari cara tidak jujur, jangan lagi lakukan itu di tahun 2014 ini—sekalipun orang di sekitar Anda masih melakukannya.
Contoh kedua, bayarlah pajak dengan benar karena itu yang Tuhan inginkan (Lukas 20:25). Anda bisa memeriksa kembali dan mencari referensi di Alkitab, bagian-bagian mana saja dalam pembelian atau pengeluaran Anda yang kotor dan tidak jujur di hadapan-Nya.
#4 Menabung
Umumnya kita sudah dibiasakan menabung, bahkan sejak kecil, saat masih menggunakan celengan sederhana. Nah, setelah penghasilan melimpah, jangan sampai kebiasaan menabung diabaikan.
Tabunglah 10 sampai 20 persen dari pendapatan bulanan Anda (sebelum dipotong perpuluhan). Uang yang sudah ditabung hendaknya jangan diutak-atik apalagi dihamburkan untuk liburan atau belanja. Dalam menabung, prioritaskan kebutuhan jangka panjang seperti membeli rumah, pendidikan anak, dan dana pensiun. Niscaya keuangan Anda akan makin sehat dengan pola menabung seperti ini.
#5 Selesaikan segala hutang
Tawaran menggiurkan datang, dan kitapun membeli barang yang tidak kita butuhkan dengan uang yang tidak kita miliki, yakni kartu kredit. Tanpa disadari, kita sedang menimbun hutang.
Jangan mengambil hutang jika Anda tidak tahu cara membayarnya. Tanpa hutang sekalipun, tanggung jawab keuangan manusia sudah cukup berat: memberi makan keluarga, menyediakan tempat tinggal, pendidikan, biaya kesehatan, dll. Sekalipun terpaksa harus menambah beban dengan berhutang, sebaiknya itu dilakukan untuk kebutuhan yang sangat penting dan memiliki manfaat besar dan jangka panjang. Contohnya membeli rumah, modal usaha, atau pendidikan anak. Jangan biasakan berhutang untuk sesuatu yang tidak penting, bermanfaat kecil dan jangka pendek seperti liburan, pakaian, barang elektronik, dll.
Sebelum memutuskan untuk berhutang, periksa apakah kebutuhan utama seperti rumah, pendidikan, makanan bergizi sudah terpenuhi dan aman? Jika belum, segera rencanakan untuk mengurangi hutang dan fokuslah menabung. Jika memang harus berhutang, jagalah tingkat hutang maksimal 30 persen dari pendapatan dan aset. Namun sebisa mungkin jangan sampai berhutang.
Selain itu, jika masih ada hutang kepada pihak-pihak tertentu, maka masuki tahun 2014 dengan membayar segala hutang tersebut, baik lunas maupun dicicil. Seperti halnya Tuhan yang tidak pernah berhutang, marilah kita mengikuti Dia dalam aspek keuangan.
BACA JUGA:
Pasang Setengah Juta Lampu Natal, Keluarga ini Masuk Rekor Dunia
Jangan Biarkan Otak Rusak Karena Kerja Berlebihan!
Jupe Ikut Rayakan Natal Bersama Gaston?
4 Alasan Kenapa Kita Seharusnya Tidak Pelit
Whispers of Hope: Berdoalah dengan Tanpa Henti
Gara-gara Pohon Natal, Tiga Wanita Berkelahi
Pohon Natal ini Diklaim Sebagai yang Terjelek Sedunia
Ini Dia 7 Pohon Natal Fantastis Sejagad Raya!
Sumber : jerrytrisya.com/yk