Jurus Menggaet Untung dari Bisnis Pernak-pernik K-Pop

Entrepreneurship / 1 November 2013

Kalangan Sendiri

Jurus Menggaet Untung dari Bisnis Pernak-pernik K-Pop

Yenny Kartika Official Writer
17372

Penggemar musik K-pop sangat militan. Mereka bisa melakukan apapun untuk meniru apa yang dikenakan oleh idola mereka, terutama saat sedang mengadakan konser di Indonesia. Umumnya penggemar meniru gaya berbusana yang dikenakan para artis K-pop.

Kirana Astrini adalah salah satu penangkap peluang di tengah fanatisme pemuja musik K-pop. Dia pertama kali memproduksi satu lusin bando dengan modal Rp 250 ribu, yang kemudian dia jajakan di sebuah konser di Jakarta. Luar biasanya, semua ludes terjual. Sejak itu, permintaan terus berdatangan.

Kini Kirana berbisnis pernak-pernik K-pop melalui media sosial. Dia membuka toko daring bertitel Minyul Store dan memanfaatkan Twitter, Line, serta Instagram untuk memasarkan produknya.

Ada beberapa jurus yang digunakan Kirana dalam menjalankan bisnis ini, antara lain:

 

Beli bahan mentah dalam jumlah banyak

Semakin banyak jumlah yang dibeli, semakin murah harga yang didapat. Menurut Kirana, bahan mentah untuk produk bisa diperoleh di pasar Tanah Abang, Asemka, dan Kramat Jati.

 

Dapatkan inspirasi produk dari apa yang dikenakan artis Korea

Dengan meniru sang selebritis pujaan, Kirana memiliki banyak ide. Alhasil, produknya pun bermacam-macam, seperti bando nama, bando kucing, boneka, topi, gelang, kaos , dan jaket.

 

Foto artis sebagai penarik perhatian

Untuk pemasaran via media sosial, pajanglah foto produk berdampingan dengan foto artis yang sedang mengenakan produk tersebut. Niscaya pembeli akan lebih mudah terpikat.

 

Gunakan bahasa internasional dalam pemasaran

Untuk menangkap peluang dari pembeli luar negeri, gunakanlah bahasa Inggris saat menulis status di Twitter atau Instagram. Kirana mengaku cara ini sangat manjur, karena ia berhasil mendapatkan pelanggan dari Arab Saudi, Malaysia, hingga Spanyol.

 

Gabung dengan komunitas

Selain melalui media sosial dan di konser-konser, terlibat dalam komunitas penggemar musik K-pop juga amat diperlukan untuk membiarkan masyarakat tahu produk tersebut. Komunitas ini tentunya bisa ditemukan di dunia maya ataupun nyata.

 

Layani konsumen dengan permintaan desain yang dia inginkan

Cara ini digunakan Kirana agar bisa bersaing dengan kompetitor. Selain mendesain sendiri, dia juga melayani pesanan desain dari konsumen. Kirana biasanya menetapkan uang muka 50 persen, kemudian sisanya dibayarkan saat barang sudah jadi diproduksi.

 

Pantau perkembangan artis-artis K-pop dan jadwal konser mereka

Konser merupakan lahan yang subur untuk mengeruk keuntungan besar penjualan produk K-pop, demikian pengalaman Kirana selama ini. Sehari-harinya, omzet penjualan Kirana mencapai Rp 10 juta per bulan dengan keuntungan bersih hingga 70 persen. Namun saat konser berlangsung di Indonesia, omzet tersebut bisa naik sampai 100 persen.

Jika produk bagus namun peminatnya sedikit, tentu bisa merugi. Karena itu, sering-seringlah menyimak jadwal konser artis yang datang ke Indonesia, seberapa besar antusiasme masyarakat terhadap artis tersebut, dan sebagainya.

 

BACA JUGA:

Cakupan Musik dalam Berkarier

Evolusi Industri Musik

Memang Begitulah Laki-laki

Kisah Nyata Etty Ditinggal Mati Suami dan Anak-anak

Tukang Makam Malah Kremasi Mayat yang Seharusnya Dikubur

Pendeta Ampuni Atheis yang Memukulnya Hingga Babak Belur

Jadi Berkat Lewat Hobi Jalan Kaki

 

Sumber : Reader's Digest
Halaman :
1

Ikuti Kami