Event organizer, tentu bukan nama jenis usaha yang asing di telinga Anda. Selain karena sudah beragam macamnya, bisnis ini sedang menjamur tidak hanya di Jakarta tetapi juga kota-kota besar di Indonesia.
Sekilas mengenai apa itu event organizer (EO). EO adalah sebuah jasa profesional untuk menyelenggarakan sebuah acara dalam ruangan ataupun di luar ruangan. Walau terkadang melibatkan banyak orang, tetapi biasanya tim inti di perusahaan ini hanya beberapa saja.
Biasanya sebuah perusahaan EO hanya akan berfokus kepada bidang tertentu misalkan spesialis pernikahan, spesialis acara musik, atau spesialis acara-acara ulang tahun. Meski mungkin ada yang sukses di multi bidang, tetapi pada umumnya perusahaan EO akan mencitrakan dirinya sebagai ahli di salah satu area.
Bisa dikatakan bisnis EO merupakan bisnis yang menjanjikan untuk meraup rupiah atau bahkan mungkin dollar. Mengapa? Karena setiap perusahaan, keluarga atau pun orang (personal) pasti paling tidak memiliki sebuah acara penting setiap dwi bulanan, triwulan, enam bulanan, atau tahunan.
Nah, dengan banyak tugas rutin yang mereka kerjakan, waktu untuk merencanakan hingga melaksanakan acara khusus mereka tersebut terkadang tidak ada. Jadi, disinilah EO mengambil peranan yakni membantu perusahaan, personal, keluarga untuk memikirkan dan merealisasikan acaranya.
Bagi yang ingin terjun ke dunia EO, ada empat hal yang perlu Anda perhatikan:
1. Tempat
- Apakah harus menyewa tempat atau bisa dijalankan dari rumah? Biayanya akan lebih tinggi jika harus menyewa tempat sendiri, padahal mungkin Anda tidak menggunakan kantor setiap hari. Anda mungkin akan lebih sering mengunjungi klien di luar kantor. Karena itu jika dana Anda terbatas bisa dipertimbangkan untuk berkantor di rumah.
2. Sediakanlah modalyang cukup untuk keperluan sebagai berikut:
- Modal awal membuka usaha (perizinan, inventaris kantorseperti komputer, telpon, fax, meja kursi, kendaraan)
- Modal kerja untuk membayar biaya operasional selamaperusahaan belum menghasilkan keuntungan. Biaya operasional antara lain listrik, telepon, gaji karyawan, kas kecil,dan lain-lain. Siapkanlah modal kerja minimal 6 s/d 12 bulan, atau jika Anda optimis bisa disiapkan 3 bulan saja.
- Untuk pajak bisa dipotong dari laba kotor, sehingga laba bersih menjadi milik perusahaan. Untuk mengetahui apakah bisnis anda untung atau rugi tentunya harus membuat laporan Laba Rugi secara rutin tiap bulan.
3. Rencana pengendalian keuangan
- Proyeksi laba rugi, arus kas, dan Neraca sampai dengan minimal 1 tahun atau sampai dengan 3 tahun ke depan. Tujuannya adalah agar dengan menetapkan target pemasukan (omzet) pada laporan Laba Rugi, Anda bisa memperkirakan dari pemakaian modal pada laporan arus kaskapan bisa break even. Kemudian melihat perkembangan harta kekayaan perusahaan di laporan Neraca.
- Menyelenggarakan administrasi usaha secara tertib dengan melakukan pembukuan secara rutin. misalnya dengan membuat buku kas harian dan buku kas bulanan.
4. Strategi pemasaran
- Buatlah strategi penetapan harga fee yang kompetitif atas pemakaian jasa Anda
- Tetapkanlah siapa target market bisnis Anda
- Jasa apa saja yang ditawarkan event organizer Anda
- Buatlah strategi promosi yang ampuh dan mudah dijalankan, agar event organizer Anda cepat dikenal orang.
Perlu diingat bahwa resiko mengalami kerugian di bisnis ini sangat tinggi. Beberapa faktor yang bisa menggagalkan seseorang mendapatkan keuntungan adalah terjadi hal tak terduga dengan sang klien (tiba-tiba bangkrut, alami kecelakaan, hingga kematian), situasi dan kondisi negara tak kondusif, dan terjadi bencana alam.
Jadi bisa dikatakan bisnis EO bukanlah bisnis coba-coba. Ketika Anda sudah memutuskan untuk masuk ke “ladang” ini maka Anda berarti harus mengurusnya dengan sungguh-sungguh.
Baca juga :
Liliyana Natsir Terjun Geluti Bisnis Properti
5 Selebritas yang Kabarnya Punya Masalah Bau Mulut
Akhir Dari Hubungan Seks Sebelum Menikah Pasti Penyesala
Sumber : berbagai sumber / bm