Penguatan mata uang dolar sangat mempengaruhi dunia usaha, terutama yang bahan bakunya impor, seperti para pengusaha tempe dan tahu di negeri ini. Akibat melemahnya rupiah, banyak pengusaha tempe dan tahu harus menutup usahanya atau merugi karena harga kedelai melangit sebab harus impor dari luar negeri.
Gejolak nilai rupiah tentu sangat berpengaruh bagi dunia usaha, terutama usaha kecil dan menengah (UKM) yang seringkali mengalami keterbatasan modal. Padahal UKM adalah salah satu penggerak utama kehidupan ekonomi di Indonesia. Namun kenaikan nilai tukar dolar terhadap rupiah masih bisa disiasati dengan beberapa cara sehingga usaha masih tetap bisa mendapatkan untung dalam situasi yang tidak menentu ini.
1. Mencari bahan baku lokal
Saat ini harga tahu diberitakan naik hingga 400%, karena harga kedelai impor melejit. Sayangnya, kedelai lokal pun sulit didapatkan. Padahal jika Indonesia dapat swasembada kedelai, maka hal ini akan sangat membantu para pengusaha tahu dan tempe yang kebanyakan pengusaha kecil.
Demikian juga untuk usaha-usaha yang lain, kenaikan harga barang impor bisa disiasati dengan mencari bahan baku lokal namun yang berkualitas tinggi sehingga tidak mengorbankan mutu dari produk yang dihasilkan.
2. Lakukan efesiensi
Untuk menekan biaya produksi karena naiknya harga bahan baku, efesiensi dalam proses produksi akan sangat membantu. Contohnya dengan efesiensi dalam proses produksi, pemasaran dan distribusi. Jangan menganggap remeh karena nilainya yang kecil, karena jika efesiensi dapat dilakukan pada semua lini akan memberikan dampak yang signifikan.
3. Menurunkan ukuran atau kualitas produk
Pilihan ini dapat berdampak buruk bagi pelanggan, terutama jika berkaitan dengan kualitas. Untuk itu, menurunkan kualias produk tidak disarankan karena bisa membuat pelanggan kecewa, akan lebih baik jika menurunkan ukuran, hal ini masih bisa dimengerti oleh pelanggan.
4. Menaikkan harga
Langkah ini sangat mudah, dan biasa dilakukan, namun tentunya akan mempengaruhi daya beli masyarakat. Contoh nyatanya adalah kenaikan harga tahu yang mencapai 400 persen. Akibatnya makanan merakyat tersebut tidak terjangkau lagi oleh kebanyakan masyarakat Indonesia yang merupakan kalangan menengah ke bawah.
Gejolak perekonomian dunia dan nasional pasti akan mempengaruhi para pengusaha, bahkan pengusaha kecil dan menengah, walau demikian jangan pesimis. Setiap tantangan past ada jalan keluarnya, hadapi dengan penuh semangat, optimis dan juga jangan lupa libatkan Tuhan di dalam setiap langkah yang dibuat. Selamat meraih sukses.
Baca juga artikel lainnya :
8 Mata Uang Asing Yang Paling Banyak Diperdagangkan
Ide, Investasi Miliaran Dolar Yang Tak Terlihat
AS Luncurkan Desain Baru Uang 100 Dolar Oktober Nanti
The Butler, Kisah Pelayan Gedung Putih Yang Bertabur Bintang
Ini Rahasia Untuk Tetap Awet Muda Dan Diberkati
Sumber : Kerjausaha.com | Puji Astuti