Orang Super Kaya di China Banyak Yang Tidak Bahagia

Investment / 16 January 2013

Kalangan Sendiri

Orang Super Kaya di China Banyak Yang Tidak Bahagia

Puji Astuti Official Writer
8984

Kekayaan ternyata tidak bisa menjamin kebahagiaan seseorang, itulah yang dialami banyak miliuner super kaya di China erdasarkan sebuah survei dari Hurun Report.

"Semakin kita kaya, maka semakin tipis kebahagiaan yang didapat," demikian pernyataan yang ditulis oleh Hurun Report setelah melakukan survei kepada 500 miliader di negeri tirai bambu tersebut.

Menurut kantor berita AFP yang mengutip laporan Hurun Report, miliuner biasa di China memiliki kekayaan rata-rata 10 juta yuan atau sekitar 1,6 juta dolar dan jika dirupiahkan nilainya 15,2 miliar. Sedangkan yang super kaya, nilai kekayaannya bisa sepuluh kali lipat dari jumlah tersebut.

Tetapi ternyata para milyader  tersebut malah banyak yang mengalami tekanan dan ketidakpuasan. Salah satu sumber ketidak bahagiaan dari 30% responden survei ternyata karena tidak bisa menyeimbangkan kesibukan pekerjaan dan kehidupan pribadinya. Bahkan, hampir lima puluh persen responden mengaku bahwa dirinya tidak bahagia karena tidak mempunyai banyak waktu untuk keluarga. Selain itu, seperempat responden menyatakan tidak bahagia karena kesehatannya terganggu karena kurang olahraga.

Yang miris, para miliuner terseut banyak yang rumah tangganya hancur bahkan terpaksa bercerai karena para pria lebih senang mengurus pekerjaan, sedangkan para wanitanya mudah jatuh cinta. Berdasarkan data yang dirilis Hurun, miliuner wanita yang bercerai dan memutuskan tidak menikah lagi jumlahnya dua kali lebih besar dari para miliuner pria.

Diawal tahun 2000an terkenal pernyataan yang memotivasi banyak orang untuk mengejar kekayaan, yaitu : jika Anda bisa mendapatkan kemerdekaan finansial (fincancial freedom) maka Anda akan memiliki kemerdekaan waktu. Namun dari fakta yang dialami para miliader di China tidak seperti yang diharapkan para motivator. Kekayaan materi yang besar malah membuat mereka kehilangan kekayaan yang lebih hakiki, yaitu waktu istirahat, kebahagiaan, kesehatan dan cinta dari pasangan serta keluarga.

Tentu saja menjadi kaya bukanlah sebuah dosa, namun seperti yang dituliskan dalam 1 Timotius 6:10, banyak orang yang memburu uang pada akhirnya menyimpang dari iman mereka dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka. Seorang bijak pernah berkata, uang adalah hamba yang baik tetapi tuan yang kejam, untuk itu waspadai jangan sampai cinta akan uang menguasai hati dan merebut kebahagian sejati yang sudah Tuhan sediakan. Cintailah Tuhan dan kebenarannya, maka semua hal yang selama ini Anda kejar akan berbalik mengikuti Anda kemanapun melangkah, itulah investasi yang kekal dan pasti memberi keuntungan.

Baca juga : 

Kisah Nyata Suami yang Senang Menyakiti Hati Istrinya

Forum JC : Ide Untuk Pertemuan JCers Berikutnya

Alasan Menaati Allah   

Move, Album Third Day yang Benar-Benar Nge-Blues

3 Tips Hadapi Putus Cinta Secara Kristiani

Panggilan Darurat 

Sumber : Detik.com | Jawaban.com | Puji Astuti
Halaman :
1

Ikuti Kami