dan kiranya tanganMu menyertai aku, dan melindungi aku dari malapetaka, sehingga kesakitan tidak menimpa aku! (I Tawarikh 4:10)
3. Yabes minta hadirat Allah dalam hidupnya.
Yabes berdoa, “Kiranya tanganMu menyertai aku..” Yabes menyadari bahwa tidak ada yang lebih penting daripada penyertaan Tuhan atau hadirat Tuhan di dalam hidupnya. Meski ibunya menamai dia Yabes yang artinya menderita, tapi ia tahu bahwa jika Tuhan menyertai pasti segala sesuatu akan berakhir dengan happy-ending. Itu sebabnya Daud juga pernah berkata di dalam Mazmur 23:4, “Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku.”
Tidak ada jaminan yang lebih aman dibandingkan dengan penyertaan Tuhan. Belajar dari Yabes, biar kita tiap hari dipenuhi dengan hadirat Tuhan. Jika kita menghadirkan Tuhan di dalam bisnis, pekerjaan, maupun karir kita, pasti hasilnya akan luar biasa. Tuhan selalu membuat perbedaan mana orang-orang yang mengandalkanNya, dan mana yang mengandalkan kekuatannya sendiri. Saya yakin bahwa dimana ada hadirat Tuhan, di situ ada mujizat. Dimana ada hadirat Tuhan, disitu ada kemenangan dan keberhasilan. Kita tentu ingat tentang Tabut Perjanjian sebagai lambang hadirat Tuhan, dimana ada Tabut Perjanjian, di situlah Tuhan menyertai bangsa Israel sehingga mereka berkemenangan. Demikian juga hal itu akan terjadi jika kita yang dipenuhi hadirat Tuhan.
4. Penuh syukur dan penuh “ambisi”.
Di dalam doa Yabes, kita menemukan kata-kata penuh syukur, namun pada saat yang sama kita juga menemukan doa yang penuh ‘ambisi’. Minta diberkati tapi tidak hanya berkat yang berlimpah-limpah. Tidak hanya minta Tuhan menjaga dearahnya tapi juga memperluas daerahnya. Seperti halnya uang adalah alat yang netral, demikian juga sifat dari ambisi. Ambisi bisa baik atau buruk tergantung motivasi di balik itu. Syukur dan ambisi yang dilandasi motivasi yang benar adalah gabungan sikap yang sangat positif. Bersyukur tapi jangan berpuas diri, demikian juga berambisilah selama kita juga tidak lupa untuk mengucap syukur dan tetap mengutamakan Tuhan sebagai Sang Pembawa Berkat. (PM)
Dimana ada hadirat Tuhan, di situlah ada berkat dan kemenangan.
Sumber : Renungan Harian Spirit