Tidak setiap orang ingin bekerja di sebuah perusahaan dengan status karyawan tetap. Bagi kelompok orang seperti ini menjadi pekerja lepas atau freelancer adalah sebuah pilihan yang tepat. Selain bisa bebas dari rutinitas dan formalitas, dia bisa mengatur sistem dan strategi kerja sendiri. Namun, di balik keuntungan tersebut ternyata ada juga kerugiannya.
Jika Anda menjadi seorang freelancer maka penghasilan yang Anda dapat tidaklah menentu baik dari segi jumlah maupun keteraturan penerimaan. Namun, sebenarnya inilah seni bekerja sebagai freelancer. Ingin tahu caranya mengatur arus kas freelancer? Simak tips di bawah ini:
1. Buatlah menjadi rutin. Menjadi status pekerja lepas, bukan berarti penerimaan keuangan Anda menjadi tidak rutin. Salah satu caranya adalah dengan mendapatkan proyek seperti seorang pekerja di kantor. Anda akan menerima gaji Anda dari usaha yang sedang dikerjakan. Namun, penerimaan yang Anda dapat dari proyek atau usaha yang sedang dikerjakan jangan lah dihabiskan semua. Alokasikan sejumlah uang tertentu untuk membangun usaha sampingan atau berinvestasi. Perkuat
2. Tentukan Besar Gaji. Perbedaan antara bekerja di kantor atau freelance adalah penentuan jumlah upah dari usaha yang dikerjakan. Faktor besar kecilnya penghasilan sangatlah berkenaan dengan seberapa banyak Anda akan menjalankan proyek dalam satu tahunnya. Misalkan Anda sudah menargetkan satu tahun ini, Anda mengambil 4 proyek maka Anda harus mengalokasikan pendapatan Anda untuk pengeluaran 3 bulan (12 dibagi 4 sama dengan 3). Pendapatan inilah "gaji" Anda.
3. Kelola Pendapatan. Secara hukum ekonomi, PENDAPATAN = KONSUMSI + TABUNGAN + INVESTASI. Bagilah pendapatan Anda pada ketiga hal tersebut sama besar, misalkan 30%. Sisa 10% pendapatan Anda anggaplah sebagai simpanan wajib, yang bisa dipakai bila memang ada kebutuhan mendadak. Biar Anda tidak dikejar-kejar pajak, sebisa mungkin penerimaan dari proyek yang Anda benar-benar sudah bersih, artinya tidak ada lagi potongan-potongan yang merupakan kewajiban Anda sebagai warga negara ketika menerima uang hasil proyek yang Anda kerjakan.
4. Buat Pembukuan. Tanpa ada catatan keuangan maka kehidupan keuangan Anda tidak akan teratur atau malah benar-benar berantakan. Mulai biasakan ketika ada penerimaan atau melakukan pembiayaan ditulis kembali dalam sebuah buku yang sudah dipersiapkan untuk hal tersebut. Dengan mencatat, Anda akan mengetahui kekuatan keuangan Anda sebenarnya saat ini dan dapat merencanakan dengan strategik keuangan Anda ke depannya.
5. Disiplin. Tidak ada orang yang berhasil bila tidak mengembangkan sikap yang satu ini. Kedisiplinan berkorelasi dengan kerajinan dan ketekunan kita mengerjakan sesuatu. Tanpa ada kedisiplinan maka dapat dipastikan Anda akan menjadi malas atau cuek dengan pengaturan keuangan Anda. Bila ini yang terjadi maka jangan berharap banyak Anda dapat hidup dengan sejahtera.
6. Alternatif Rencana. Hanya ada dua alternatif dalam pengaturan bagi Anda yang akan mengambil keputusan sebagai freelancer, yakni meningkatkan pendapatan atau mengurangi pengeluaran. Jika Anda bisa meningkatkan pendapatan, maka pengeluaran tidak perlu ditakutkan. Ada beberapa cara meningkatkan pendapatan, yakni bisa dengan menaikkan honor atau memperbanyak proyek. Namun jika yang terjadi sebaliknya, mau tidak mau Anda harus membenahi pengeluaran Anda agar tidak rugi.
7. Stok Dana Cadangan. Sadar keuangan Anda bisa saja sewaktu-waktu tidaklah semulus 3 bulan ini, maka tidak ada cara lain Anda harus mempersiapkan dana cadangan. Dana ini pasti sangat membatu ketika krisis ekonomi atau usaha yang sedang dibangun sedang stuck. Sebisa mungkin memang, dana ini disimpan dalam rekening khusus jadi bila terjadi apa-apa dengan rekening utama, Anda bisa bertahan hidup dan melakukan pembayaran.
Menjadi freelancer atau pekerja lepas bukan berarti tidak bisa menjadi kaya atau hidup sejahtera, dengan menjalankan tips-tips diatas maka kebanyakan manusia di dunia ini dapat terwujud. Selamat melakukannya!!!
Sumber : tipsanda.com/bm