Cegah Kanker Serviks dengan Vaksinasi dan Skrining
Sumber: SHUTTERSTOCK

Serba-Serbi Sehat / 28 August 2013

Kalangan Sendiri

Cegah Kanker Serviks dengan Vaksinasi dan Skrining

Lori Official Writer
6006

Kanker Serviks merupakan pembunuh wanita nomor satu di Indonesia bahkan di dunia. Hal ini dibenarkan oleh World Health Organisation (WHO) dengan catatan bahwa terdapat sekitar 15.000 kasus kanker serviks (leher rahim) tiap tahunnya di Indonesia.

Kanker serviks adalah jenis kanker yang menyerang organ bagian depan rahim atau peralihan antara rahim dan vagina. Penyebabnya adalah virus yang dikenal sebagai Human Papiloma Virus (HPV) yang dapat ditularkan lewat hubungan seksual berganti pasangan. Seperti yang disampaikan oleh DR dr Noorwati Sutandyo SpPD.KHOM dalam seminar kanker di Gedung Yayasan Kasih Bersaudara, Jalan Raden Saleh Raya, Jakarta Pusat, Sabtu (24/8) bahwa, “Semua wanita mempunyai resiko kanker serviks pada usia dewasa 25-29 tahun. Kanker serviks akan menyebabkan kematian yang sangat cepat. Satu wanita tiap satu jam meninggal akibat kanker serviks”.

Tingginya resiko kematian mendorong setiap wanita untuk melakukan pencegahan sejak dini lewat berbagai metode atau proses. Metode vaksinasi dan skrining merupakan dua metode yang diakui dapat mencegah virus HPV seperti dijelaskan dibawah ini:

Pencegahan dengan Vaksinasi

Vaksinasi sangat penting dilakukan untuk membentuk antibodi. Sebaiknya dilakukan sejak dini kepada remaja putri dan perempuan dewasa. Jadwal vaksinasi ini dilakukan pada bulan 0 (penyuntikan 1), bulan 1 atau 2 (penyuntikan ke-2) dan bulan 3 (penyuntikan ke-3).

Pencegahan dengan Skrining

Metode skrining bertujuan untuk mendeteksi sel-sel abnormal, lesi pre-kanker dan kanker serviks, namun tidak dapat mencegah terjadinya inveksi HPV. Metode ini dilakukan dengan papsmear atau IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat). Setipa wanita dianjurkan untuk menjalani program ini setiap tiga tahun sekali.

“Penelitian menunjukkan bahwa rentang waktu sejak pertama kali berhubungan seksual sampai usia 20-24 tahun, merupakan periode insiden dan prevalansi infeksi virus penyebab kanker serviks tertinggi pada perempuan,” jelas Noorwati.

Dampak paling rentan dari penundaan pencegahan kanker ini adalah besarnya risiko terkena infeksi HVP yang akan berkembang dari waktu ke waktu hingga mengakibatkan kematian. Namun terlepas dari itu, setiap orang berisiko untuk terserang penyakit, sehingga sangatlah penting untuk tetap menjalani hidup dengan sehat dan dekatkan diri kepada sang pencipta.

 


Baca Juga Artikel Lainnya:

Tanya Jawab Kanker Serviks

Kanker Serviks dan Bersihnya Daerah Kewanitaan

Perangi Kanker Serviks, Pemerintah Irlandia Beri Vaksinasi Pada 44.000 Gadis

Nikmatnya Teh Hijau, Beri Manfaat Hindarkan Kanker Serviks

Masyarakat Masih Pandang Sebelah Mata Kanker Serviks

Sembuh Miom 6,9 cm Tanpa Operasi!

Sumber : Berbagai Sumber | Jawaban.com | Lori
Halaman :
1

Ikuti Kami