Giovani, Bocah Penginspirasi Banyak Orang Untuk Donor Sumsum Tulang

Serba-Serbi Sehat / 23 April 2012

Kalangan Sendiri

Giovani, Bocah Penginspirasi Banyak Orang Untuk Donor Sumsum Tulang

Budhi Marpaung Official Writer
5955

Seorang bocah berusia lima tahun di New Hampsire, Amerika Serikat, menginspirasi ribuan orang di negara tersebut untuk mau menjadi donor sumsum tulang belakang. Menarik dari anak ini adalah ia merupakan pengidap penyakit yang langka, nuclear factor Kappa B essential modulator (NEMO) dimana penyakit ini menyerang kekebalan tubuh.

Giovanni Guglielmo mengidap NEMO sejak menginjak usia 5 bulan. Untuk bisa bertahan hidup ia membutuhkan transplantasi sumsum tulang dari donor yang cocok dengan tubuhnya.

Kondisi ini mendorong sang ayah Michael Guglielmo melakukan tindakan mengorganisir pendaftaran donor transplantasi sumsum tulang dan didapatkan sekitar 40.000 orang yang mendaftar. Dari sanalah, sebanyak 130 orang telah mendapatkan transplantasi sumsum tulang yang cocok.

Meski mampu menginspirasi dan membantu orang-orang yang membutuhkan donor sumsum tulang, Giovanni tidak pernah menemukan donor yang cocok. Maret 2007, dokter pun mencoba melakukan alternatif lain dengan melibatkan penggunaan darah dari tali pusat untuk membantunya membangun sistem kekebalan tubuh yang baru.

Operasi itu berhasil. Ia pun bisa pulang ke rumah pada Mei 2007 dengan menggunakan kostum Superman kesukaannya.

Bertahun-bertahun berjuang melawan NEMO, Giovanni kemudian menderita colitis kronis yang membuatnya menjadi koma dan mengalami mati otak hingga akhirnya ia meninggal pada Senin pagi 16 April 2012 di Rumah Sakit Anak Boston, Amerika Serikat.

"Ia menderita dalam kurun waktu kurang dari 6 tahun. Itu pertarungan terakhir dari bayi kami,” ujar Michael seperti dikutip Foxnews, Rabu (18/4).

Kisah mengenai Giovanni pertama kali muncul di harian Herald pada 2007 silam. Saat itu puluhan pembaca mencoba untuk menyumbangkan sumsum tulangnya agar bisa membantu Giovanni bertahan hidup. Namun tak disangka semakin hari semakin banyak orang yang mendaftar ingin menjadi donor sumsum tulang, tak ayal kondisi ini turut memberikan dampak positif bagi banyak pasien yang tengah menanti transplantasi sumsum tulang.

"Saya tidak pernah berpikir untuk mendonorkan bagian tubuh saya, tapi anak kecil ini seperti menginspirasi saya untuk melakukan sesuatu yang bisa menolong orang lain," ungkap Anna Hanchar, salah satu orang yang mendonorkan sumsum tulangnya.

Hal yang sama juga diungkapkan Caitlin Emma, mahasiswa University of Connecticut yang mendaftar untuk menjadi pendonor. Selang 2 tahun kemudian, ia diberitahu bahwa sumsum tulangnya cocok dengan seorang gadis yang tengah sakit di Indiana.

"Ini mengubah hidup saya selamanya, ini hal terbaik yang pernah saya lakukan dan itu semua karena Giovanni dan juga keluarganya," ujar Emma.

Keluarga dari almarhum Giovani Guglielmo dikabarkan kini ikut terlibat dengan sebuah lembaga swadaya masyarakat  dalam hal advokasi mengenai NEMO. “Ini mungkin akhir dari Giovani, tetapi ini bukan akhir dari warisan yang ditinggalkannya,” kata Michale Guglielmo menjelaskan keterlibatan ia dan keluarga dengan sebuah organisasi di Amerika Serikat tersebut. 

Sumber : detikhealth,huffingtonpost / bm
Halaman :
1

Ikuti Kami